Guru Muda Menyalakan Semangat Baru PGRI Flores Timur
Larantuka, GlobalIndoNews — Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, PGRI Kabupaten Flores Timur meneguhkan arah baru gerakan guru melalui kegiatan bertajuk “Membangun Youth Wing PGRI Flores Timur: Menghidupkan Semangat Guru Muda, Menguatkan Gerakan Guru.” Kegiatan yang digelar Sabtu, 25 Oktober 2025 itu melibatkan lebih dari seratus guru dan mahasiswa, menjadi ruang inspiratif bagi lahirnya kesadaran baru tentang peran strategis generasi muda dalam memperkuat organisasi profesi guru.
Paparan utama disampaikan oleh Bening Kirana Jingga, yang menyoroti tema “Potensi, Energi, dan Kekuatan Inovatif Guru Muda sebagai Motor Penggerak Perubahan dalam Dunia Pendidikan.” Ia menegaskan bahwa DNA seorang guru muda adalah perceptive (tanggap), analytical (analitis), dan innovative (inovatif). Menurutnya, guru muda hari ini memegang kunci untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia agar lebih relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam paparannya, Bening menampilkan studi perbandingan dari berbagai negara. Dari Cina, kelas berbasis AI dan digital; dari Afrika, media berteknologi rendah buatan sendiri (DIY Low Tech Media); dan dari Indonesia, penerapan Project Based Learning yang memadukan pembelajaran dengan pembuatan konten digital oleh guru muda seperti PGRI Mardimpu Sihombing, S.Pd., M.Pd. Semua contoh itu menjadi cermin bahwa kreativitas dan kolaborasi dapat lahir dari ruang-ruang pembelajaran yang sederhana.
“Pertanyaannya,” kata Bening, “dapatkah kita melakukan hal yang sama sebagai guru muda di daerah ini?” Ia mengajak para peserta untuk membangun energi kolaboratif di bawah naungan PGRI, karena hanya melalui kebersamaan, tantangan lokal dapat diubah menjadi peluang pembelajaran. Ia menutup dengan pesan reflektif: “Kami akan selalu memastikan pendidikan tetap relevan bagi siswa, beradaptasi dalam metode, dan terus berinovasi demi kemajuan pendidikan.”
Sesi berikutnya, dibawakan oleh Maria Natalia Ana Yusti, memunculkan refleksi mendalam tentang tantangan yang sering dihadapi guru muda ketika mulai aktif di organisasi, seperti rasa malas, keraguan diri, hingga stereotip dari sebagian guru senior. Namun, para peserta sepakat bahwa tantangan terbesar justru menaklukkan diri sendiri—belajar untuk disiplin, konsisten, dan memiliki semangat melayani tanpa pamrih. “Orang muda harus berani membuktikan bahwa mereka tidak hanya penonton perjuangan, tetapi aktor yang ikut menyalakan perubahan,” ujar Natalia.
Menurut Natalia, nilai-nilai yang perlu dijaga agar Youth Wing tidak kehilangan arah antara lain profesionalisme, tanggung jawab, semangat belajar, kemampuan refleksi diri, dan kerendahan hati. Selain itu, penting bagi guru muda untuk terus berdialog dengan para senior yang digugu lan ditiru, sehingga jembatan generasi dalam tubuh PGRI tetap kokoh. Sikap siap sedia, terbuka terhadap kritik, dan haus belajar menjadi fondasi gerakan guru muda yang berkarakter.
Narasumber berikutnya, Vinsensiana Muda Ledo, S.Pd., Gr., membedah strategi kepemimpinan kolektif guru muda dalam organisasi profesi. Menurutnya, Youth Wing PGRI merupakan ruang penting untuk mengembangkan kompetensi profesional, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, dan memperkuat solidaritas antar guru. “Gerakan guru muda adalah kebutuhan regenerasi organisasi agar PGRI tetap adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujarnya tegas.
Ia juga menekankan pentingnya gaya kepemimpinan partisipatif dan kolektif. “Dalam Youth Wing, setiap guru muda bukan hanya peserta, tapi penggerak,” jelasnya. Setiap keputusan harus diambil secara bersama, dengan semangat tim dan kolaborasi lintas generasi. Dari sini, lahirlah gagasan untuk membentuk tim inisiator, memetakan potensi, menyusun visi-misi, dan melaksanakan program awal seperti forum diskusi bulanan, pelatihan microlearning, serta program Guru Muda Menulis.
Kesan mendalam juga disampaikan para peserta terhadap sosok Maksimus Masan Kian, Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur. Banyak yang mengenal PGRI Flores Timur karena mengenal beliau. Energi kepemimpinannya yang tegas, berani, dan kritis membuat organisasi ini kembali hidup dan diperhitungkan. “Beliau membuktikan bahwa orang muda sangat berdaya ketika ia mau memberi diri secara utuh,” ungkap salah satu guru muda yang hadir. Semangat itu menginspirasi banyak peserta untuk terlibat aktif dalam gerakan organisasi.
Acara dibuka secara resmi oleh Muhammad Soleh Kadir, Wakil Ketua PGRI Flores Timur. Dalam sambutannya ia menegaskan: “Di tangan Guru Muda, PGRI Kabupaten Flores Timur menemukan denyut baru perjuangan. Mereka bukan sekadar generasi penerus, melainkan penggerak perubahan yang menyalakan semangat belajar, melayani, dan berorganisasi dengan cara yang segar dan relevan.”
Menutup kegiatan, Ketua PGRI Flores Timur Maksimus Masan Kian menyampaikan pesan kuat: “Guru muda adalah wajah baru PGRI Flores Timur—energik, visioner, dan berani bermimpi besar untuk dunia pendidikan. Mereka tidak menunggu perubahan, mereka menciptakannya. Dalam semangat Sumpah Pemuda, kebersatuan dan tekad mereka menjadi pengingat bahwa masa depan organisasi ini tidak akan padam selama ada generasi muda yang memilih untuk berdiri, bekerja, dan berjuang bersama.”
Momentum Sumpah Pemuda tahun ini tidak hanya menjadi peringatan sejarah, tetapi juga peneguhan arah perjuangan. Di Flores Timur, guru muda tampil sebagai kekuatan moral dan intelektual organisasi. Mereka membawa gagasan baru, keberanian berinovasi, dan semangat kolaborasi lintas generasi untuk memastikan bahwa gerakan guru tidak berhenti pada masa lalu, tetapi terus tumbuh menjawab tantangan zaman.
Dengan semangat “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh,” PGRI Flores Timur menatap masa depan dengan optimisme. Youth Wing PGRI yang sedang dirintis menjadi simbol bahwa guru muda bukan sekadar pelengkap organisasi, melainkan jantung baru yang akan menghidupkan kembali roh perjuangan guru: belajar, melayani, dan memerdekakan manusia melalui pendidikan. (AdamBethan/Red)
———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami

