Anies-Muhaimin Mengusung Visi : ‘Indonesia Adil Makmur Untuk Semua’
Jakarta, GlobalIndoNews – Pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar yang diusung partai Nasdem, PKB, dan PKS sudah mendaftar dan menyerahkan visi misi ke KPU sebagai salah satu syarat pendaftaran capres cawapres, Kamis (19/10/2023).
Anies-Cak Imin mengusung visi ‘Indonesia Adil Makmur untuk Semua’ yang termuat dalam 140 halaman dengan sistematika sebagai berikut; 1) fondasi dan arah perubahan (halaman 2).
2) visi : Indonesia adil makmur untuk semua (halaman 13), 3) ada 8 misi yang disebut 8 jalan perubahan (halaman 17 sampai 81), 4) ada 8 agenda strategis yang disebut 8 sayap kemajuan (halaman 89).
5) ada 28 agenda khusus yang disebut 28 simpul kesejahteraan (halaman 101), 6) penutup (halaman 133) dan 7) lampiran target AMIN 2025-2029 (halaman 136).
Ribuan Pengantar AMIN ke KPU
Belum Satu Kemakmuran
Dalam visi Anies-Cak Imin pada halaman 5 disebutkan, ”tahun ini kita telah memasuki usia kemerdekaan yang ke-78. Kedaulatan sudah bulat dan penuh di tangan, berbagai capaian pun telah diraih sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo. Kendati pun kita masih memiliki begitu banyak pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan.
Kita berhasil menjadi satu bangsa, satu negara, satu NKRI dan satu tanah air. Namun, ada satu hal yang masih samar dalam mozaik perjalanan Indonesia, Satu Kemakmuran.
Masih banyak rakyat yang sulit mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang layak dan terjangkau. Kemiskinan masih sangat kasat mata, pengangguran ada di mana-mana. Di lain sisi, ketimpangan ekonomi dan kesempatan masih sangat menganga.
Rakyat di Pulau Jawa secara umum mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan dengan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan rakyat di luar Jawa, apalagi di kawasan pesisir, kepulauan, dan pedalaman.
Mereka yang tinggal di gugusan kepulauan nusantara harus merantau demi mendapatkan pendidikan yang berkualitas, faktanya 9 dari 10 kampus terbaik Indonesia ada di Pulau Jawa. Banyak daerah kehilangan talenta terbaik mereka karena tersedot oleh kesempatan yang dijanjikan kota-kota besar, terutama di Jawa; padahal idealnya mewujudkan mimpi dapat dilakukan tanpa harus meninggalkan kampung halamannya.
Tuhan Maha Pemurah, Ia mengkaruniai Indonesia alam yang indah, ramah dan kaya. Pangan, migas, kelapa sawit, batu bara, mineral, hasil laut dan sederet hasil alam lainnya membuat dunia terpesona. Sayangnya, manfaat dari kekayaan alam itu tidak dirasakan secara adil dan merata. Mereka yang tinggal di sekitar kekayaan alam itu berada, seringkali tidak ikut terlibat dalam rantai pasok ekonomi, walau mereka ikut merasakan dampak lingkungan yang diakibatkan.
Di atas kertas, laut menyatukan pulau-pulau kita, tetapi realitanya, mengirimkan hasil bumi dari Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan Papua ke Jawa atau pulau-pulau lainnya, jauh lebih mahal daripada mengirimkan produk yang sama dari Australia, Tiongkok, India, atau Pakistan.
Kualitas hidup di desa hampir selalu lebih buruk daripada di kota dan hubungan antara kota dan desa cenderung eksploitatif. Sektor pertanian dan kelautan yang teramat penting dan mempekerjakan sekitar 30% tenaga kerja kita, justru menjadi simpul kemiskinan. UMKM dan Koperasi yang semestinya menjadi motor kesejahteraan masyarakat, tidak mampu berperan karena belum diperankan.
Para pendiri bangsa dan pemimpin-pemimpin terdahulu telah menanamkan fondasi yang kuat. Tugas kita ke depan adalah mewujudkan keadilan sosial yang sebenarnya, melalui Satu Kemakmuran.
Kondisi di mana kesejahteraan diwujudkan secara berkeadilan. Kondisi di mana negara membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Kondisi di mana setiap keluarga berkecukupan dalam kebutuhan dasar, bisa menabung dan bisa merencanakan masa Depan”. (*/TIM/Red)
———–
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com