Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas Wafat, Akhmad Bumi: Beliau Ulama Kharismatik

Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas Wafat, Akhmad Bumi: Beliau Ulama Kharismatik

 

Makasar, GlobalIndoNews – Sulawesi Selatan kehilangan ulama besar Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas. Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas, Imam Rawatib Masjid Al Markaz Al Islami Jendral M Jusuf dan Pembina Yayasan Ponpes DDI Galaesong Baru Makasar menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (25/4/2023) dini hari.

Jenazah Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas disemayamkan di rumah duka di Jalan Arief Rahman Hakim Lorong Suangga Nomor 48, Tallo, Makassar.

Berita duka itu disampaikan pertama kali oleh Akademisi UIN Alauddin Makasar Dr Firdaus Muhamad.

Menurut Dr Firdaus Muhamad, AGH Mahmud Abbas wafat di usia 87 tahun. AGH Mahmud ABbas lahir di Pinrang, 5 Juli 1936.

“Ayahnya seorang petani yang memiliki perhatian tinggi pada pendidikan anak-anaknya. Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas dimasukkan di Pesantren DDI Pinrang untuk tingkat Ibtidaiyah selama 6 tahun,” jelas Dr Firdaus Muhamad dalam Literasi Ulama Tribun Timur, Juni 2022. Ketika itu, Dr Firdaus Muhamad menulis tentang AGH Mahmud Abbas dalam rangka hari lahir beliau yang ke-86.

 

Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas Wafat, Akhmad Bumi: Beliau Ulama Kharismatik

 

Lanjut Dr Firdaus Muhamad, setelah menyelesaikan pendidikan ibtidaiyah, AGH Mahmud Abbas melanjutkan pendidikan tingkat Tsanawiyah di Pesantren DDI Ujung Lare di Parepare.

Perjalanan pendidikannya untuk tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah tidak sama dengan saat melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah.

Awal tahun 1950-an, AGH Mahmud Abbas harus masuk hutan mengikuti pendiri DDI AGH Abdurrahman Ambo Dalle.

Pengalaman mendampingi AGH Abdurrahman Ambo Dalle secara berpindah-pindah itu sangat mengesankan, kesabaran dan keteguhan serta keikhlasan beliau tetap mengajar di tengah keterbatasan.

Kepada Dr Firdaus Muhamad, AGH Mahmud Abbas  pernah mengisahkan perjalanan ritualnya di hutan bersama AGH Abdurrahman Ambo Dalle.

“Sesungguhnya bukan karena Abdul Qahhar Mudzakkar, tetapi mendampingi AGH Abdurrahman Ambo Dalle. Beliau menceritakan betapa perjuangan dilakukan secara berpindah-pindah di berbagai wilayah di Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara,” jelas Firdaus Muhamad.

Kisah paling mengesankan saat mendampingi sejumlah ulama yang tergabung dalam pergerakan tersebut, AGH Abdurrahman Ambo Dalle senantiasa memberi pengajian pada setiap daerah persinggahannya.

AGH Mahmud Abbas mendapat tugas memikul sejumlah kitab yang diajarkan Gurutta Abdurrahman Ambo Dalle.

Pengajian beliau diikuti sejumlah ulama yang juga turut memberi pengajian. Diantara ulama, seingat AGH Mahmud Abbas , yang turut bergabung yaitu AGH Abdul Muin Yusuf (Sidrap), AGH Junaid Sulaiman (Bone), AGH Abdurrahman Matammeng, dan AGH Marzuki Hasan.

AGH Mahmud Abbas yang juga seorang hafiz, bahwa sejumlah ulama tersebut turut berpartisipasi dalam pendirian Dewan Perguruan Tinggi (DPT) di salah satu daerah di Kendari. Beliau sebagai sekertaris AGH Abdurrahman Matammeng, sering mendapat tugas mengantar surat dari Sinjai ke Luwu dengan mengendarai kuda. Beliau juga menikah di hutan kisaran Lapri, Bone.

“Setelah kembali ke kota, beliau menyelesaikan pendidikan di DDI Galesong Makassar tahun 1963, kemudian kuliah di Fakultas Ushuluddin Jurusan Dakwah IAIN Alauddin Makassar. Pernah mendapat amanah sebagai pimpinan Pesantren Darud Dakwah wal-Irsyad (DDI) cabang Galesong Baru, Ujung Tanah, Makassar. Bertugas sebagai imam rawatib al-Markaz al-Islami selama puluhan tahun,” jelas Dr Firdaus Muhamad.

DDI Kehilangan Ulama Kharismatik

Ponpes DDI Galesong Baru Makasar kehilangan ulama kharismatik setelah meninggalnya Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas.

Alumni ponpes DDI Galesong Baru Makasar, Akhmad Bumi kepada media ini, Rabu (26/4/2023) di Kupang menyatakan DDI Galbar Makassar kehilangan ulama kharismatik Sulawesi Selatan, AGH Mahmud Abbas.

“Ponpes DDI Galesong Baru Makasar kehilangan ulama kharismatik Sulawesi Selatan AGH Mahmud Abbas. Sebagai alumni Ponpes DDI Galesong Baru Makasar sangat mengenal sosok ulama AGH Mahmud Abbas, tokoh NU Sulsel itu sangat dikagumi oleh murid-muridnya dan tokoh-tokoh Islam Sulawesi Selatan.

Saya sangat mengenalnya, saat saya belajar di Ponpes DDI Galesong Baru Makasar, beliau guru kami waktu belajar di Ponpes DDI Galesong Baru, beliau ulama panutan”, jelas Akhmad Bumi.

Jenazah AGH Mahmud Abbas kemudian dikebumikan di Pinrang Sulawesi Selatan, tempat kelahirannya setelah dishalatkan di masjid Al Markas Al Islami Makasar. Selamat jalan AGH Mahmud Abbas. (*/Red)

Anre Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas Wafat, Akhmad Bumi: Beliau Ulama Kharismatik

 

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com 

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com