Anyaman Lontar Dari Solor Tembus Pasar Dunia

Larantuka, GlobalIndoNews – Tepat di ulang tahunnya yang ke 10 sejak berdirinya Du’Anyam pada tahun 2017 yang lalu. Du’Anyam kembali mengekspor berbagai produk anyaman daun lontar dari Flores Timur ke 50 Negara tujuan.
Anyaman daun lontar hasil karya ibu-ibu dari Desa Wulublolong Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur ini, kembali di berangkatkan ke manca negara. Pada Jumat 13 September 2024 bertempat di Basecamp Du’Anyam Kelurahan Lohayong Kecamatan Larantuka Flores Timur.
CO Founder Du Anyam, Hana Keraf, bersama tim dan seluruh rantai produksi anyaman lontar dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah berhasil mengenalkan Flores Timur dan NTT serta Indonesia ke dunia internasional melalui produk-produk anyaman lontar.

Hana Keraf mengatakan di bulan september ini Du’Anyam kurang lebih sudah memberangkatkan 20 ribu produk anyaman lontar. Dan kami menargetkan bisa mencapai lebih dari 450 produk anyaman lontar dari Flores Timur hingga tahun 2028.
Terhitung sejak Agustus 2022 hingga Agustus 2023 lalu Du’Anyam sudah mengirimkan 13 Kontainer produk hasil karya Ibu-ibu dari Solor Flores Timur.
Hanna menambahkan Produk anyaman kami yang dulu hanya mengiasi rumah-rumah di desa-desa, kini akan segera mengiasia rumah-rumah dan kantor-kantor di seluruh dunia. Dan juga satu hal yang membuat bangga Du’Anyam adalah hasil karya produk anyaman lontar dari Perempuan penganyam pulau solor ini menjadi buah tangan Sri Paus Fransiskus dalam kunjungannya baru-baru ini.
Sementara itu Penjabat Bupati Flores Timur Sulastri Rasyid dalam sambutannya mengapresiasi Du’Anyam yang telah bekerja keras membawa dan memperkenalkan hasil karya perempuan desa di Flores Timur ini kepada dunia.
Sebagai pemerintah daerah kita akan mendukung hal baik ini agar terus berkembang dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Flores Timur.
Sulastri juga mengatakan akan meminta kepada dinas pertanian untuk melakukan reboisasi atau upaya penanaman kembali pohon lontar di Flores Timur sebagai bentuk dukungan menjaga bahan baku agar tidak punah. (AdamBethan/Red)
———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami