Aspirasi Nasib Guru Honor Dibawah PGRI Flores Timur ke Forum Konferensi Kerja Nasional PGRI
Larantuka, GlobalIndoNews – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) membawa sedikitnya 12 persoalan terkait pendidikan dan guru ke Forum Konferensi Kerja Nasional PGRI. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Samarinda, Ibu Kota Propinsi Kalimantan Timur, Jumat-Minggu (23-26/2/22).
Aspirasi utama yang didorong oleh PGRI Flores Timur dari 12 aspirasi yang disiapkan yakni terkait rencana Pemberhentian Tenaga Honor secara nasional. PGRI Flores Timur mendorong agar dapat dipertimbangan secara lebih matang dan rasional bahwa saat ini di lapangan, pada sekolah-sekolah di pelosok, yang berperan sangat strategis adalah guru honor.
Jumlah Guru Honor sangat banyak tentu sangat menganggu stabilitas dunia pendidikan. Kabupaten Flores Timur sendiri, memiliki jumlah tenaga honor hampir mendekati angka 3000 guru.
PGRI Flores Timur diwakili oleh Ketua, Maksimus Masan Kian dan Wakil Ketua, Egidius Demon Lema akan hadir pada forum nasional ini untuk menyampaikan 12 pokok persoalan yang dihimpun dari PGRI Cabang se Kabupaten Flores Timur ini.
Maksimus Masan Kian dan Egidius Demon Lema kepada media ini, Kamis (23/2/2023) menyatakan sebelas pokok aspirasi selain aspirasi utama yang telah disebutkan di atas yakni; Terkait Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Pusat.
Program ini sangat membantu dalam upaya perbaikan kesehjateraan para guru. Kedepannya, kami berharap agar quota mesti berimbang dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran dan jenjang sekolah. Pada TK, PAUD, PPPK juga menjadi dambaan mereka, termasuk Tenaga Kependidikan, Tata Usaha dan Operator Sekolah.
Terkait Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru. Kami mendorong agar Pemerintah Pusat dapat mengangkat Para Guru yang saat ini sudah berusia 50 tahun atau tinggal 10 tahun lagi akan pensiun agar langsung mendapatkan Tunjangan Sertifikasi Guru tanpa melewati Tahapan PPG. Langkah ini sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih untuk seluruh jasa dan pengabdian guru.
Realisasi Tunjangan Sertifikasi di daerah selalu terlambat, tidak sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Tidak hanya itu, alasan oleh lembaga terkait yang disampaikan yakni anggaran yang dikirim dari pusat kurang.
Atas kondisi ini, kami mendorong agar realisasi Tunjangan Sertifikasi Guru bisa langsung disalurkan melalui Nomor Rekening guru bersangkutan.
Dalam tahapan untuk menentukan seorang guru menjadi Guru Profesional, tidak semata melalui Jalur PPG, tetapi bisa didorong melalui Inovasi Guru dalam pembelajaran ataupun inovasi yang membantu masyarakat di sekitar. Kelompok guru ini menjadi kategori khusus untuk diberikan penghargaan Guru Profesional (Gr) tanpa melewati tahapan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang panjang.
Sekolah-sekolah di Flores Timur, NTT didominasi sekolah-sekolah swasta. Sejarah masuknya sekolah di Flores bersamaan dengan penyeberan Agama Katolik. Dan saat ini yang mendominasi sekolah adalah Sekolah Swasta. Pada sejumlah kebijakan secara nasional, sebut saja PPPK, Guru-guru yang berada di Sekolah swasta mengalami kesulitan untuk berpartisipasi dalam program ini.
Program -program Pelatihan Guru oleh Kementerian Pendidikan dalam rangka Meningkatkan Kapasitas, profesionalisme dan keterampilan guru dapat bekerja sama dengan Organisasi Profesi, baik di tingkat pusat, propinsi maupun di tingkat Kabupaten dan Kota.
Pengurus Besar (PB) PGRI dapat mendorong Kerja sama (Gotong Rotong) dalam mendukung Pembangunan Sekretariat PGRI di tingkat PGRI Kabupaten Kota setelah memenuhi syarat yang diturunkan oleh Pengurus Besar. PGRI Kabupaten atau Kota yang terdorong aktif.
Di Kabupaten Flores Timur terdapat sejumlah tempat masih mengalami kendala jaringan Telkomsel. Kiranya upaya mendekatkan pelayanan jaringan internet terus diperluas hingga menjangkau wilayah yang masih mengalami kendala jaringan.
Sejumlah sekolah di Kabupaten Flores Timur terkendala pada sistem dan terancam tidak mendapatkan Dana BOS. Tampilan pada Dapodik tertulis : “Warning Mohon maaf Sekolah anda belum terdaftar di Kepmen“. Sudah ada komunikasi dengan Dinas Pendidikan setempat tetapi belum ada hasil yang diperoleh sebagai jalan keluar yang dihadapi.
Kabupaten Flores Timur, NTT telah terlepas dari Kabupaten dengan Kategori Terdepan, Tertinggal dan Terpencil (3T) atas ketetapan itu, sejumlah tunjangan yang mesti bisa diperoleh guru guru di Wilayah 3 T tidak didapatkan lagi, faktanya kesulitan itu sangat terasa. Apakah bisa dicabut ketetapan Kabupaten Flores Timur telah keluar dari daerah 3T?
Kiranya selalu intens komunikasi antara Pengurus Besar dengan Kapolri dan jajaran Kepolisian pada jenjang di bawahnya untuk terus memperkuat Perlindungan Hukum atas profesi Guru. Harapannya, tidak ada lagi soal siswa atau orang tua mempidanakan guru atas suatu tindak mendidik yang dilakukan oleh seorang guru.
Sejumlah persoalan yang diangkat ini akan disalurkan secara tegas dan lugas pada Forum Konferensi Kerja Nasional PGRI di Samarinda. Demikian Maksimus Masan Kian dan Egidius Demon Lema. (AdamBethan/Red)
———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami
di www.globalindonews.com