Balita Korban Terbakar KMP Chantika Expres Selamat, Ada Muzijat Tuhan Bekerja Didalam

IMG-20221026-WA0322

 

KUPANG, GlobalIndoNews – Kisah haru saat melakukan evakuasi korban terbakarnya KMP Chantika Expres 77, rute Kupang–Alor Senin (24/20) sekitar pukul 13 wita diperairan Timor. Ungkapan itu disampaikan Aipda Otniel Nalle, personil Polri yang bertugas di KP3 Tenau Kupang yang ikut melakukan evakuasi korban terbakarnya KMP Chantika Expres 77.

”Yang membuat kami haru, ada balita tapi bisa bertahan ditengah laut sekitar 4 jam lebih dengan gelombang begitu hebat, orang dewasa saja banyak yang meninggal tapi bayi dan balita itu selamat, itu hanya atas pertolongan Tuhan, ada Muzijat Tuhan, kuasa Tuhan berada didalamnya. Saya lihat balita itu sangat terharu, air mata saya hampir jatuh”, ungkap Aipda Otniel Nalle saat ditemui GlobalIndoNews Rabu, (26/10) di Kupang.

Kami berangkat dari Pelabuhan Tenau-Kupang sekitar pkl 14.15 wita, sekitar pukul 16.10 wita kami tiba di TKP, lokasi terbakarnya kapal KMP Chantika Ekspress 77.

Setelah mendapat laporan terbakarnya KMP Chantika Ekspress 77, Personil Pos Sub Sektor Pelabuhan Laut Tenau Kupang bersama Basarnas dan Tim gabungan dengan menggunakan Kapal Basarnas langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap korban.

”Tiba di TKP, kami langsung melakukan evakuasi penumpang yang terapung diatas laut, evakuasi hingga pukul 20.00 wita. Karena kondisi penumpang yang di evakuasi dengan posisi sekarat dan sudah gelap, akhirnya Ka Ops SAR mengambil keputusan untuk mengantar penumpang yang sudah dievakusasi ke Tenau-Kupang untuk secepatnya mendapat pertolongan medis”, ujarnya.

Kita bersama dengan tim gabungan menggunakan kapal SAR ANTEREJA untuk melakukan evakuasi. Sampai di TKP, kami langsung turunkan speedboad dan scoci karet untuk evakuasi korban yang terapung dilaut dan dibawah ke kapal ANTAREJA, arus dan gelombang cukup kencang, sampai pukul 20.00 wita kami berhasil evakuasi 97 penumpang.

7 orang meninggal, yang meninggal semua orang dewasa dan 90 orang selamat yang didalamnya ada 7 anak-anak, dan 2 balita. 1 balita berumur sekitar 3 minggu dan 1 balita lagi berumur sekitar 6 bulan.

Karena waktu bergerak ke TKP dalam keadaan emergenci, jadi tidak ada persiapan logistik berupa kain dan makanan, tidak disiapkan untuk korban yang terapung dilaut.

Jadi posisi evakuasi semua penumpang yang hidup mengalami kedinginan dan kami membuka pakaian dinas untuk membantu korban yang membutuhkan, terutama balita. Para personil tersebut diantaranya Aipda Otniel Nalle, Aipda Harry Nguru, Bripka Anang Febriatmoko, Bripka Udin Pratomo dan Bripka Ade Maryanto.

“Kita dari KP3 Tenau ada 5 personil sampai telanjang dada, saat mengevakuasi balita berusia 3 minggu itu sangat kedinginan yang di gendong ibunya, dan ditemani suami, maka saya langsung membuka baju dinas yang agak tebal sebagai pengganti kain untuk membungkus balita itu agar bisa hangat dan bertahan dalam perjalanan balik ke Pelabuhan Tenau Kupang”, ungkap Otniel.

Jarak tempuh ke pelabuhan Tenau Kupang sekitar 3 jam. Setelah turun dipelabuhan Tenau langsung dijemput oleh Tim Medis untuk di bawah ke Rumah Sakit untuk mendapat pertolongan medis.(*/tim/Red)

IMG_20221025_092351

 

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com

 

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com