Festival Leva Alep Lamalera, Noel Beding: Festival Ini Upaya Revitalisasi Budaya Leva Penete

IMG-20230219-WA0131

 

Lamalera, GlobalIndoNews – Festival merupakan acara besar atau pesta rakyat yang digelar untuk memperingati sesuatu peristiwa yang pernah terjadi. Terdorong pemaknaan ini, warga masyarakat Levo Lamalera menginisiasi pegelaran Festival Leva Alep yang digelar selama tiga hari, mulai tanggal 15-17 Februari 2023 di lokasi penangkapan ikan paus Levo Lamalera, kabupaten Lembata.

Festival Leva Alep ini didukung penuh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi  RI dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata. Turut hadir dalam pesta rakyat ini Penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, M.Si dan rombongan OPD Kabupaten Lembata, Forkompincam Wulandoni, aparat desa se-kecamatan Wulandoni serta warga masyarakat Lamalera. 

Euforia warga yang merayakan festival Leva Alep ini terpancar ketika Penjabat Bupati Lembata dan rombongan menginjakkan kaki pertama di pintu gapura Levo Lamalera Rabu (15/2/2023). Kedatangan orang nomor satu di kabupaten Lembata ini disambut hangat dengan seremonial adat dan tarian adat yang ditampilkan oleh awak-awak muda Lamalera.

Kehangatan penyambutan melalui tarian Lian Kenata terus ditampilkan sepanjang arak-arakan menuju rumah besar Bataona, hingga memuncak pada penyerahan alat berburu ikan paus yakni tempuling (tale kave) dan dayung (vai). Penyerahan alat berburu ikan paus sebagai tanda Marsianus Jawa dinobatkan sebagai Lamafa (juru tombak ikan paus) dan Leva Alep (nelayan tradisional) oleh masyarakat kampung Lamalera. 

Setelah dinobatkan, Lamafa Lembata dan rombongan bersama masyarakat nelayan Lamalera menyaksikan demonstrasi penangkapan ikan paus oleh para leva alep Lamalera, sebagai salah satu bagian penting dalam Festival Leva Alep dari bibir pantai berpasir putih dan bercadas. Atraksi festival ini dimulai dengan penabuhan gong oleh Lamafa Lembata, disusul dengan didorongnya pledang (perahu tradisional masyaraka nelayan Lamalera) ke dalam laut oleh para Leva Alep. 

Terpantau, atraksi Leva Alep yang ditampilkan ini menjadi sebuah tontonan menarik dan bernilai tinggi. Para Leva Alep bekerja sama mendorong pledang berisi peralatan melaut seperti tempuling menuju laut lepas. Di lautan, mereka bergotong-royong mendayung pledang sembari melantunkan nyanyian nelayan dipadu dengan gemuru ombak yang menderu di bibir pantai. Ada harmoni indah yang berpadu antara ‘yang di lautan’ dan ‘yang di daratan’. 

 

IMG-20230219-WA0129

 

Festival Leva Alep Untuk Merevitalisasi Budaya Leva Penete

Terkait Festival Leva Alep, Penanggungjawab pelaksanaan Festival Leva Alep, Mikhael Bruno Phel Goran Beding Sabtu (11/2/2023) mengatakan festival ini merupakan salah satu kegiatan terakbar yang digelar di desa Lamalera karena melibatkan ratusan warga desa Lamalera. Namun pelaksanaan festival ini tetap memperhatikan tatanan nilai sosial, tradisi dan budaya, serta adat yang melekat pada masyarakat Lamalera. 

Mikhael Bruno Phel Goran Beding yang akrab disapa Noel Beding menjelaskan, Festival Leva Alep adalah program revitalisasi budaya Leva Penete yang selama ini digeluti oleh masyarakat Lamalera. Leva adalah aktivitas masyarakat Lamalera untuk mencari ikan di laut. Kegiatan leva umumnya hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Sedangkan Penete adalah aktivitas masyarakat Lamalera memasarkan hasil tangkapan berupa ikan kepada masyarakat yang berada di wilayah pegunungan.

Uniknya, masyarakat Lamalera dan masyarakat yang berada di wilayah pegunungan masih menganut sistem barter, sehingga terjadi pertukaran barang. Ikan dari Lamalera bisa ditukar dengan ubi, jagung, kacang tanah dan pisang dari wilayah pegunungan. Penete umumnya dilakukan oleh kaum perempuan. 

Sehingga tujuan festival Leva Alep adalah agar nilai-nilai Leva Penete bisa diwariskan kepada anak-anak zaman sekarang yang hampir kebanyakan lebih fokus ke gadget, daripada mempelajari nilai-nilai dan budaya Leva Penete yang sudah diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur Levo Lamalera. 

Mateus Gilo Bataona, Kepala Desa Lamalera B yang juga berperan sebagai Ketua Panitia Festival ini dalam sambutan pembukaan, mengokohkan gagasan yang terlontar dari Penanggungjawab Festival Leva Alep, Noel Beding dengan mengatakan, Festival Leva Alep dimulai hari ini Rabu, 15 Februari 2023 untuk merevitalisasi kembali budaya Leva Penete.

Dalam pandangannya, upaya untuk melestarikan nilai-nilai budaya Leva Penete mesti melekat pada masyarakat nelayan Lamalera, karena tradisi ini adalah peninggalan nenek moyang. 

Sementara itu, Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa ketika diberi ruang untuk memberikan sambutan, menyampaikan terima kasih kepada panitia yang menginisiasi Festival Leva Alep. Ia menggugah peserta festival dengan pemaknaan atas festival itu sendiri, bahwa festival mesti dimaknai sebagai acara besar atau pesta rakyat yang digelar untuk memperingati peristiwa yang pernah terjadi. 

”Apa manfaatnya dan konsep apa yang diangkat kembali?”, gugah Lamafa Lembata yang mengakui dirinya belum terlalu mempelajari secara detail kegiatan ini. 

Lebih jauh, Marsianus Jawa menekankan festival ini harus menampilkan konsep yang lebih matang, tak sekadar festival yang menampilkan dorong perahu dan tikam ikan. Fastival ini salah satu daya tarik wisatawan datang ke kampung Lamalera. 

“Festival ini salah satu strategi menarik kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya datang ke Lamalera ini,” ucapnya. 

Tak lupa Marsianus Jawa mengajak mama-mama untuk mulai menenun kain dengan motif manis khas Lamalera yakni ikan paus dan pledang. 

Mengakhiri ruang bicaranya pada momentum bersejarah ini, Marsianus Jawa, Lamafa Lembata sebagaimana direkam media ini, melontarkan pernyataan akhir sebagai konklusi dari kegiatan ini.

“Tidak perlu dengar berbagai komentar dari luar yang tidak memberi rasa persatuan bagi daerah ini. Jalani saja! Yang merasakan susah senang yaitu bapa-mama sendiri. Komentar tidak memberi mama-mama dan bapa-bapa satu piring nasi. Karena ini tentang hidup bapa, mama dan cucu. Maka belajar, kerja demi generasi selanjutnya”, pungkas Marianus.(Hans/Red)

 

IMG-20230219-WA0130

 

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com 

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com