Gebyar Aman Listungcatur, Geradus D Tukan, S.Pd., M.Si: Gebyar ini Bukan Mencari Juara dan Rebut Hadiah Tapi Memberi Kesempatan Anak Perlihatkan Kemampuan

Gebyar Aman Listungcatur, Geradus D Tukan, S.Pd., M.Si: Gebyar ini Bukan Mencari Juara dan Rebut Hadiah Tapi Memberi Kesempatan Anak Perlihatkan Kemampuan

 

Malaka, GlobalIndoNews – Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) umumnya dikenal oleh para pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum sebagai ilmu yang sulit dan tidak menarik. Hal itu membuat para pelajar dan mahasiswa lebih banyak menghindari IPA dalam jenjang dan masa pendidikannya. Padahal, IPA merupakan ilmu yang menghasilkan teknologi-teknologi bagi kemajuan peradaban manusia. IPA menjadi tidak menarik dan dihindari oleh pelajar dan mahasiswa pada umumnya, hal itu dipengaruhi oleh penilaian dan anggapan masyarakat umum yang mempengaruhi para pelajar. Faktor lain adalah proses pembelajaran IPA di jenjang pendidikan dasar dan menengah yang berlangsung kurang menarik atau suasana pembelajaran yang membuat anak tidak suka dengan bidang studi IPA.

Menanggapi kondisi ini, Dosen Kimia FMIPA UNWIRA Kupang, Gerardus D Tukan,S.Pd.M.Si menyambangi anak-anak murid kelas 1, 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar di Kecamatan Malaka Barat kabupaten Malaka, dalam kegiatan Gebyar Aman Listungcatur (Gebyar Anakku Mantap Tulis, Hitung Baca bertutur).

Kegiatan tersebut  digelar Sabtu (12/11/2022) sore di aula SMPK St Isodorus Besikama. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut 17 orang murid  kelas 1 SD, 18 orang murid kelas 2 SD dan 19 orang murid kelas 3 SD. Murid kelas 1 SD menjalani kegiatan lomba kecepatan dan keapikan menulis tiru huruf, angka, kata dan melengkapi table angka.

Murid kelas 2 SD membaca di depan umum, naskah bacaan dari buku Aku Suka Belajar IPA, sebuah buku bacaan IPA dengan bahasa anak-anak yang ditulis oleh Gerardus D Tukan. Peserta murid kelas 3 SD menjalani lomba yakni membaca naskah dari buku Aku Suka Belajar IPA, kemudian menuturkan kembali isi naskah bacaan secara lisan menggunakan kalimat sendiri (bukan menghafal naskah bacaan).

Dua minggu sebelum kegiaatan gebyar dilakukan, informasi disebar ke sekolah-sekolah (SD) dalam wilayah kecamatan Malaka Barat oleh John Akoit, S.Si (staf pada Yayasan Pendidikan Katolik Malaka) dan Maria Rosina Hoar, S.Pd, Kepala SDK 1 Besikama. Orangtua atau sekolah yang mendaftarkan anaknya mengikuti gebyar, memperoleh buku sebagai persiapan mengikuti Gebyar.

Murid kelas 1 SD memperoleh buku Aku Anak Pintar sedangkan murid kelas 2 dan kelas 3 memperoleh buku Aku Suka Belajar IPA. Anak-anak yang telah mendaftar dan memperoleh buku, menjalani tahap latihan persiapan di rumah dalam dampingan orangtua, atau di sekolah dalam dampingan guru.

Murid kelas 2 dn kelas 3 harus latihan membaca 33 naskah bacaan dari buku Aku Suka Belajar IPA tersebut karena pada saat lomba, anak membaca bahan bacaan sesuai dengan undian nomor naskah yang ditarik saat dipanggil ke podium baca.

Joseph Carren Panja, murid kelas 3 SDK Besikama 1, membaca naskah berjudul ‘Otak Kita Membutuhkan Tenaga’, dan menuturkan kembali isi naskah secara lisan menggunakan kalimat sendiri, memukau seluruh hadirin.  Careen, begitu nama sapaannya, didaulat sebagai peringkat 1. Dari 19 murid kelas 3 peserta lomba, hanya 6 anak yang dapat menuturkaan kembali isi naskah, meskipun dengan kalimat yang relatif belum terstruktur.

Saat sebelum pembacaan pengumuman hasil lomba, Gerard Tukan menyampaikan pada semua yang hadir bahwa gebyar yang dilakukan, bukan untuk mencari juara dan merebut hadiah, namun yang lebih penting adalah anak diberikan kesempatan untuk memperlihatkan kemampuannya.

“Ajang ini bukan untuk cari juara. Kita semua antar anak datang di tempat dan kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada mereka memperlihatkan kebolehannya. Kita cenderung menganggap bahwa anak-anak belum bisa sehingga kita tidak libatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan begini. Anggapan kita itu justru jadi penghalang bagi anak untuk memancarkan cahayanya. Anak-anak tampil di depan secara mandiri dn berani, lalu kita saksikan bersama. Sebenarnya kira sedang melihat wajah kita sendiri. Anak yang berdiri di depan, laksana cermin. Kita cermin wajah kita sendiri. Orangtua bercermin, guru pun demikian. Dan, ini bentuk supervise terbuka”.

Demikian Gerard sambil menganjurkan agar kegiatan yang dapat terlaksana karena dibiayai oleh uang pendaftaran anak (patungan) tersebut, patut menjadi pengalaman dan inspirasi bagi sekolah dan orangtua untuk lebih sering memberikan kesempatan kepada anak kelas rendah tersebut untuk memancarkan kemampuannya.

“Beberapa jam ini kita semua ikut kuliah IPA, dan dosennya adalah anak-anak. Mereka ini harus mematahkan anggapan kita bahwa IPA itu sulit. Mereka telah ajarkan pada kita bahwa IPA itu menarik”, tutur Gerard sambil mengajak orangtua dan guru untuk tepuk tangan kepada anak-anak.

Bonefasius Panja,S.Pd, ayah dari Carren Panja yang juga guru di salah satu SD dalam kecamatan Malaka Barat mengemukakan bahwa dirinya sebagai orangtua mendaftarkan anaknya, Carren, mengikuti lomba, untuk mengetahui  perkembangan anaknya dalam hal membaca dan bernalar.

Ia juga ingin melihat anaknya berani tampil dan ditonton banyak orang untuk menguji keberanian anaknya. Sebagai orangtua, dirinya mendapat informasi dari sekolah tentang kegiatan gebyar tersebut sehingga bergegas mendaftarkan anaknya.

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan sangat membantu anak-anak untuk memupuk kemandirian dan keberanian anak. Orangtua pun bisa langsung melihat sendiri kemampuan anaknya. Dirinya berharap, orangtua yang lain yang enggan daftarkan anaknya mengikuti kegiatan ini agar ke depan dapat antusias daftarkan anak ikut gebyar tersebut.

Sebagai guru SD di kawasan tapal batas antar Negara, RI-Timor Leste, ia pun meminta agar kegiatan seperti ini dilakukan setiap semester guna membantu memajukan kecerdasan dan daya nalar anak-anak perbatasan.(GDT/WN/Red)

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com