Gerbang Monas Merupakan Simbol Perjuangan
Oleh : H.M. Nasir. S.Sos, Ketua Umum Komunitas Gerbang Monas
Monas, cagar budaya dan zona netral merupakan Lambang Peradaban dan Perjuangan Bangsa Indonesia. Dimana terkait isu-isu primordial keagamaan seperti silaturahmi 212, kepedulian terhadap Bangsa Palestina dan lain-lainnya disuarakan di Gerbang Monas.
Cagar budaya yang memiliki nilai historis menjadi ruang umum bisa digunakan oleh siapapun, kendati demikian sebagai Orang Betawi dimana Keberadaan Cagar budaya Gerbang Monas berada di atas bumi betawi (Jakarta) tak satupun tokoh atau pemuka adat atau dikenal dengan jawara keberatan atas penggunaan monumen kebanggaannya. Orang Betawi legowo dan menganggap kaum pendatang adalah saudaranya sudah tertanam sejak lama.
Oleh karena selama ini Orang Betawi hanya sebagai penonton, maka pigur aktivis Muda Betawi H. Muhammad Nasir, S.Sos, membentuk Komunitas Gerbang Monas yang telah tersebar diseluruh Kota dan Kab se Dki Jakarta. Bertujuan menjadi Gubernur Orang Betawi (harga mati) oleh karena selama pigur- pigur intelektual Betawi jadi penonton sudah saatnya tampil diatas bumi tumpah darahnya sendiri yakni Jakarta, kalau bukan sekarang kapan lagi.[]