Khatib Idul Fitri Akhmad Bumi: Puasa Menenun Pakayan Taqwa

Balauring, GlobalIndoNews – Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 hijryah sesuai keputusan pemerintah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Perayaan hari raya idul fitri dirayakan dengan suka cita oleh seluruh umat Islam diseluruh dunia sebagai hari kemenangan.
Umat Islam gabungan tiga masjid di desa Balauring, ibu kota kecamatan Omesuri, kabupaten Lembata merayakan Idul Fitri 1444 hijryah dilapangan futsal Balauring, dahulu lapangan sepak bola, Sabtu (22/4/2023).
Panitia perayaan Idul Fitri 1444 hijryah menghadirkan khatib Akhmad Bumi, SH dan sebagai imam shalat idul fitri Abdullah Agus Salim. Hadir jemaah umat Islam membludak memenuhi lapangan hingga ketepi jalan. Shalat idul fitri dilakukan tepat pkl 7 pagi.
Akhmad Bumi dalam khotbah idul fitri menyampaikan Hari Raya Idul Fitri adalah merayakan hari kemenangan, karena umat Islam sudah menemukan diri kembali pulang dengan selamat, tidak sesat dijalan selama berpuasa dengan iman yang teguh selama bulan suci Ramadhan.
”Kita sudah menemukan diri kita dihari yang fitrah ini, sudah menemukan jalan kembali pulang dari 11 bulan mengembara. Alhamdulillah hari ini kita kembali pulang dalam keadaan diri kita yang fitrah, tidak sesat dijalan, kita mudik kembali pada diri kita dengan paripurna. Mudik itu metafor, bermakna menemukan jalan kembali pulang dengan tuntutan cahaya ilahi.

Hakikat puasa adalah mengendalikan hawa nafsu. Ada 2 musuh utama manusia yakni nafsu dan syaitan. Nafsu itu hidup dan bersemayam dalam diri manusia. Nafsu tidak bisa dibunuh, tidak bisa disingkirkan, tapi nafsu hanya bisa dikendalikan. Itulah hakikat puasa untuk mengendalikan nafsu pada diri manusia. Nafsu berbeda dengan syaitan. Nafsu berada dalam diri manusia, syaitan berada diluar diri manusia.
Dibulan puasa kita menahan makan minum sekitar 15 jam lamanya. Tidak berhubungan suami istri disiang hari. Bangun tengah malam untuk jalankan serangkaian ibadah malam. Kalau dijalankan dengan keteguhan iman berarti sudah mampu membendung hawa nafsu yang bergejolak dari dalam diri manusia. Artinya pada diri manusia memiliki kecendrungan untuk berubah dan memiliki potensi untuk merubah keadaan sekitar ke jalan yang benar sesuai tuntutan nilai-nilai Islam sepanjang dapat dikendalikan dengan iman yang teguh”.
Akhmad Bumi juga menyampaikan pesan-pesan Taqwa dimimbar khatib. ”Taqwa dari segi bahasa artinya menghindar. Menghindar dari siksaan ilahi. Siksa dunia maupun siksa akhirat. Tidak bekerja, akan menghadapi siksaan dunia. Tidak shalat, akan menghadapi siksaan akhirat.
Puasa itu melatih diri untuk hidup tersiksa, menjauhkan diri dari kesenangan duniawi. Puasa adalah pakayan bagi orang-orang yang beriman. Pakayan untuk melindungi manusia dari sengatan panas dan dingin, pakaian untuk menutup aurat pada bagian tubuh yang dilarang diperlihatkan kepada khalayak ramai, pakayan adalah identitas manusia. Selama puasa ramadhan, kita menenun pakaian taqwa. Pakaian itu kiasan. Pakayan keimanan, pakayan kejujuran, kesantunan, pakayan menutup keburukan diri dari orang lain”.
Akhmad Bumi juga menyampaikan tentang kisah negeri Saba’ yang dilukiskan dalam Al-Quran sebagai negeri yang “Baldatun Thayyibatum wa Rabbun Ghafur”, negeri sejahtera yang dinaungi ampunan Illahi tapi mereka durhaka dengan menganiaya diri mereka, menganiaya negeri mereka sendiri.
”Berbagai aneka ni’mat yang diberikan Allah kepada negeri Saba’ tidak membawa mereka taat kepada Allah, kenikmatan yang banyak justru membuat mereka terlena dan lupa diri, mereka lalai dalam menjaga atas kenikmatan dan kemakmuran yang diberikan Allah, tidak bersyukur atas karuniah Allah, akhirnya Allah datangkan azab kepada mereka dengan merobohkan bendungan dan mendatangkan banjir besar.
Dalam Al Qur’an juga dilukiskan kekuasaan Fir’aun yang lupa diri dan tidak bersyukur kepada Allah. Kekuasaan Fir’aun didukung konglomerat Qarun, tekhnorat Haman dan ahli agama Bal’am untuk menopang kekuasaanya yang berpaling dari Allah Swt, kufur atas ni’mat yang diberikan Allah.
Qarun ingkar dan kufur atas ni’mat yang diberikan Allah, akhirnya Allah mendatangkan azab. Qarun tertimbun beserta harta bendanya ke dalam tanah dalam waktu semalam. Tempat Qarun ditenggelamkan menjadi danau yang dikenal sebagai Danau Qarun. Yang tersisa hanya puing-puing istana Qarun yang teletak di daerah Al Fayyum, Mesir.
Demikian juga teknokrat handal bernama Haman. Haman adalah penasehat kekuasaan Fir’aun. Karena kesombongannya, menara yang dibangun Haman dirobohkan oleh Allah Swt menjadi tiga bagian yang menewaskan hampir seluruh pekerja. Haman juga sebagai pembisik Fir’aun untuk menolak misi dakwah yang dibawa oleh nabi Musa as.
Musa adalah seorang nabi yang membawa agama Allah dan mengajak Fir’aun agar kembali ke jalan yang benar, namun oleh Haman ditolak dengan berbagai fitnah dan framing jahat.
Kekuasaan Fir’aun juga disokong oleh seorang ahli hikmah yang bernama Bal’am. Bal’am, adalah ulama yang berdiri mengetuk pintu kekuasaan demi materi duniawi yang termasuk dalam ulama su’”.
Akhmad Bumi mengajak umat Islam agar di hari raya Idul Fitri ini dengan hati terbuka, dengan dada yang lapang, dan dengan muka yang jernih, serta dengan tangan terulurkan untuk saling memaafkan, sambil mengibarkan bendera as-Salam, bendera kedamaian dilingkungan kita, di kampung kita, di tanah air kita, bahkan di seluruh penjuru dunia.
”Mari saling memaafkan atas kesalahan dengan orang-orang yang ada dalam kehidupan kita. Orang tua kita, suami atau istri kita, anak-anak kita, saudara dan keluarga. Idul Fitri ini menjadi momentum tepat untuk saling memaafkan, saling berpelukan satu dengan yang lain.
Membangun silaturrahim dan silaturrahmi. Silaturrahim berasal dari kata ”rahim”, menyambung hubungan kasih sayang dengan keluarga terdekat. Dengan orang tua, anak istri, saudara. Silaturrahmi berasal dari kata ”rahmi” artinya rahmat. Untuk menyambung kasih sayang dengan sesama makhluk ciptaan Allah. Dianjurkan untuk menyambung hubungan silaturahmi baik dengan keluarga dekat maupun keluarga jauh dan sesama makhluk ciptaan Allah. Menyambung silaturahmi akan diberkahi usia dan rezekinya oleh Allah Swt”, jelas Akhmad Bumi diatas mimbar khatib. (Sajid/Tim/Red)
———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami