Madame Heddy: Melodi di Balik Layar Drama Taiwan
Jakarta, GlobalIndoNews — Di tengah riuhnya dunia musik nasional dan internasional, nama Madame Heddy selalu hadir sebagai sosok yang penuh dedikasi dan kreativitas. Pemusik yang telah meniti karir selama lebih dari dua dekade ini tidak hanya terkenal dengan kemampuannya meramu melodi indah, tetapi juga memiliki minat yang tidak biasa di kalangan seniman musik — drama Taiwan.
Dengan lebih dari 170 judul drama Taiwan yang telah ia tonton, Madame Heddy mengungkapkan bahwa dunia drama ini telah menjadi sumber inspirasi yang tak terduga bagi musik-musiknya.
“Setiap drama memiliki cerita yang unik dan emosional, serta karakter yang begitu mendalam. Saya bisa merasakan kekuatan cerita tersebut mengalir dalam karya-karya musik saya dan juga memberi warna dalam kehidupan pribadi saya,” ungkapnya dalam sebuah wawancara eksklusif.
Sebagai pemusik, Madame Heddy dikenal akan keberaniannya mengekspresikan emosi melalui nada dan harmoni. Namun, setelah menyelami banyak drama Taiwan, ia mulai melihat musik dari sudut pandang yang lebih visual dan naratif.
“Drama Taiwan mengajarkan saya tentang alur emosi yang konsisten. Adegan-adegan di dalamnya membantu saya memahami bagaimana mengelola ketegangan dan klimaks, sesuatu yang sangat berharga dalam komposisi musik,” tutur Heddy yang juga Penulis Buku Antologi G20 Pulih Bersama, Bangkit Perkasa.
Bagi Madame Heddy, drama Taiwan bukan sekadar hiburan. Ia menyebutnya sebagai “pintu masuk” ke budaya lain yang kaya, yang memperkaya perspektifnya sebagai musisi.
Drama Count Your Lucky Stars menjadi favoritnya karena menghadirkan eksplorasi emosional yang mendalam dan soundtrack yang selaras dengan setiap adegan.
Madame Heddy menuturkan bahwa, “Count Your Lucky Stars mengisahkan tentang dua karakter utama yang hidupnya berubah drastis akibat sebuah peristiwa tak terduga. Lu Xingcheng (diperankan oleh Jerry Yan) adalah seorang editor majalah mode yang sukses, terkenal, dan selalu beruntung dalam karirnya. Ia memiliki segalanya—popularitas, kekayaan, dan kesempurnaan”, ungkapnya.
Madame Heddy menegaskan, “Tong Xiaoyou (diperankan oleh Shen Yue) adalah seorang desainer muda yang berbakat, namun nasibnya kurang beruntung. Kehidupan Xiaoyou penuh dengan kesialan, hingga ia selalu berada di posisi bawah dan sulit untuk mendapatkan pengakuan”, tegas Heddy yang didapuk sebagai Guru Blogger.
Madame Heddy menambahkan bahwa kehidupan kedua tokoh ini berubah ketika mereka tanpa sengaja saling bertabrakan, dan tampaknya nasib mereka berbalik total. Xingcheng tiba-tiba kehilangan keberuntungannya, sementara Xiaoyou mendapati dirinya dipenuhi keberuntungan.
“Dari sini, hubungan keduanya mulai berkembang, dengan berbagai konflik, ketegangan, hingga momen-momen romantis yang mempertemukan mereka”, tambah Heddy yang juga aktif berkolaborasi di Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia.
Heddy menceritakan selain kisah romantis yang penuh dengan dinamika perbedaan kelas sosial dan karakter, Count Your Lucky Stars juga menawarkan elemen komedi dan drama yang membuat cerita ini menjadi hiburan yang menarik.
“Seiring waktu, keduanya belajar banyak hal tentang cinta, kerja keras, dan bagaimana takdir serta keberuntungan adalah sesuatu yang bisa berubah kapan saja. Drama ini menghadirkan pesan bahwa keberuntungan tidak selalu ditentukan oleh nasib, tetapi juga oleh sikap kita dalam menghadapi tantangan hidup”, tuturnya.
Berawal dari ketertarikannya dengan drama dan musik, minat Heddy juga mencakup nilai-nilai sosial dan budaya yang sering diangkat dalam cerita-ceritanya, seperti dinamika keluarga, persahabatan, dan perjuangan pribadi.
“Ada resonansi universal dalam drama-drama ini. Mereka berbicara tentang pengalaman manusia yang pada akhirnya sangat dekat dengan kehidupan kita semua,” tambahnya.
Saat ini, Madame Heddy tengah menggarap karya terbaru yang terinspirasi dari tema-tema drama Taiwan. Proyek tersebut, yang ia sebut sebagai “simfoni naratif,” akan menggabungkan elemen-elemen cerita dan emosi dari beberapa drama favoritnya ke dalam komposisi musik.
“Saya ingin membawa pendengar saya melalui perjalanan emosional yang sama seperti ketika menonton drama. Musik bisa menjadi medium yang kuat untuk bercerita, dan itulah yang ingin saya capai dalam karya ini,” jelasnya.
Dengan 20 tahun pengalaman yang sudah ia tempuh, serta kepekaannya terhadap perkembangan budaya populer seperti drama Taiwan, Madame Heddy terus membuktikan bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja, bahkan dari dunia drama yang tak pernah ia duga sebelumnya.
Di masa depan, Madame Heddy berharap dapat menjalin kolaborasi dengan para seniman Taiwan, baik di bidang musik maupun film, guna memperluas lagi jangkauan kreativitasnya.
“Seni tidak memiliki batas, dan itulah keindahannya. Saya selalu terbuka terhadap kemungkinan baru. Hal ini juga yang membawa saya akan menjalani residensi pemusik di Taiwan, hal ini termotivasi dari salah satu inspirasi hidup saya adalah JY,” tutupnya penuh antusias.
Madame Heddy yang juga seorang guru PAUD di Jakarta menyatakan bahwa bukti seorang seniman sejati tidak pernah berhenti belajar dan mengeksplorasi. Melalui musik dan inspirasi dari drama Taiwan, ia terus menciptakan karya-karya yang tidak hanya menyentuh telinga, tetapi juga hati.
Achmad Zulfikar, Direktur Center for Digital and Global Studies (CERDIGS) menyatakan bahwa sosok Madame Heddy dengan 20 tahun pengalaman di dunia musik sudah bisa disejajarkan dengan tokoh musik Indonesia.
“Semoga Madame Heddy bisa menjadi duta seni dan budaya Indonesia untuk belajar banyak pada Taiwan sebagai global hub di bidang ekonomi kreatif”, tutup Azkar yang juga Dewan Manajerial Rumah Produktif Indonesia. (Zul/Red)
———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami
di www.globalindonews.com
Bunda Masitah
September 17, 2024 @ 3:18 am
Wah keren banget, ini Heddy sohib saya di dunia literasi