Mahlin: Janji Kosong PPK Terkait PHO Puskesmas Ritaebang
Larantuka, GlobalIndoNews – Kondisi Pekerjaan proyek pembangunan Puskesmas Ritaebang di Kecamatan Solor Barat, kabupaten Flores Timur hingga saat ini belum dilakukan PHO.
Diberitakan sebelumnya oleh media ini, sesuai janji pejabat pembuat komitmen (PPK) Senin (27/2) Pekerjaan Proyek Pembangunan Puskesmas Ritaebang di Kecamatan Solor Barat akan dilakukan PHO dan progres pekerjaan sudah mencapai 97 persen.
Namun faktanya hingga saat ini pekerjaan proyek pembangunan gedung baru dan perbaikan gedung lama Puskesmas Ritaebang belum juga rampung.
Anggota Komisi C DPRD Flores Timur Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Muhammad Mahlin Dapil Solor, Sabtu (25/2) melakukan peninjauan langsung ke lapangan menemukan kondisi riil dilapangan yang berbeda.
“Pekerjaan proyek pembangunan Puskesmas Ritaebang belum bisa dilakukan PHO. Karena masih banyak item pekerjaan yang belum selesai. Hal ini seakan membenarkan apa yang pernah saya katakan sebelumnya bahwa janji PPK akan PHO pada Senin kemarin adalah sebuah janji kosong dan pembelaan diri dari kritikan dan pengawasan lembaga belaka,” ujarnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Dinas Kesehatan terkesan mengabaikan kondisi riil di Puskesmas Ritaebang di mana perawatan pasien di musim hujan ini banyak para pasien rawat jalan ada yang dirawat diteras dan lorong puskesmas. Di sisi lain, terkesan ada pembelaan PPK terhadap pelaksana pekerjaan. Ada apa ini? ungkapnya kesal.
Anggota komisi C DPRD Flores Timur membidangi Kesehatan dan Pendidikan ini juga meminta agar Dinas Kesehatan sebagai OPD Teknis tidak boleh melepas tangan, kondisi belum selesainya pekerjaan proyek pembangunan Puskesmas Ritaebang di Pulau Solor ini.
Temuan kami di lapangan kemarin, beberapa tenaga kesehatan (Nakes) juga mengeluhkan masih bocornya atap, sehingga air akan menetes ke dalam ruangan jika hujan. Dan hal ini diakui pihak tukang, menurut tukang atap yang bocor sudah dilakukan perbaikan dengan menggunakan Lem. Pertanyaannya apakah hanya dengan lem tersebut bisa bertahan lama dan sesuai speak pekerjaan kah?
Lanjutnya, saya mempertanyakan kinerja Pengawas pekerjaan dan PPK yang terkesan santai-santai saja terhadap kontraktor pelaksana yang pekerjaan tidak selesai tepat waktu, dan sudah di adendum 2 kali tapi juga belum selesai ini,” ujarnya.
Dengan kejadian ini maka akan kami telusuri berapa paket pekerjaan di tahun 2022 yang di kerjakan oleh kontraktor ini jangan-jangan terlalu banyak paket pekerjaan yang di kerjakan oleh yang bersangkutan, sehingga dia kesulitan tenaga dan hal-hal tekhnis lain,” tegasnya.
Selain itu, apakah kualitas pekerjaan yang di kerjakan pada proyek pemerintah yang lain selama 2022 mengalami persoalan atau tidak. Itu akan kami telusuri. Sehingga kedepannya tidak ada semacam monopoli pekerjaan yang hanya di kerjakan oleh satu orang saja. Perlu langkah pemerataan bagi semua putra daerah di Solor utk mendapatkan pekerjaan dari pemerintah kabupaten,” ungkapnya.
Hal ini perlu kami tegaskan karena selama ini terkesan hanya perusahaan tertentu yang memiliki koneksi di pemerintahan kabupaten yang selalu mendapatkan kue pekerjaan.
Dan Kasus Puskesmas Ritaebang ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pemerintah dan PPK agar kedepannya lebih adil dan bijak dalam memilih pihak ke tiga atau rekanan sebagai pelaksana pekerjaan pemerintah,” tutupnya. (AdamBethan/Red)
———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami
di www.globalindonews.com