Mantan Wakil Bupati Flotim Agus Boli Tersangka Kasus Korupsi, Belum ditahan

Oplus_131072

 

Larantuka, GlobalIndoNews – Mantan Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi. Tapi Agus Boli belum ditahan.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Cabang Waiwerang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, I Gede Indra Hari Prabowo mengatakan, setelah penetapan tersangka, penyidik Kejari mengagendakan untuk pemeriksaan terhadap Agustinus Payong Boli dalam status sebagai tersangka pada Senin pekan depan di Kantor Cabang Waiwerang.

Penetapan mantan Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli sebagai tersangka terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi Pengadaan Sistem Informasi Desa (SID) tahun 2018 dan 2019, tidak ada kaitan dengan politik.

Penetapan Agustinus Payong Boli sebagai tersangka murni kasus hukum. Karena kasus dugaan tindak pidana korupsi Pengadaan SID tersebut sudah ditangani Cabang Waiwerang Kejari Flores Timur sejak tahun 2022.

“Proses hukum dari tahun 2022. Putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi juga sudah ada dalam kaitan dengan kasus ini. Kasus ini dan penetapan Agus Boli tidak ada kaitan dengan politik. Ini murni kasus hukum,” kata Indra Prabowo, Selasa (7/5/2024).

Indra Prabowo menanggapi isu politik berhembus terkait kasus dan penetapan mantan Wakil Bupati Agustinus Payong Boli sebagai tersangka kasus Pengadaan SID di Kabupaten Flores Timur tahun 2018 dan 2019.

“Kasus ini sudah di proses tahun 2022. Dalam kasus ini Kejari sudah tetapkan dua tersangka. Dua tersangka itu telah didakwa dan dijatuhi putusan Pengadilan Tindak Pidana Koruspsi pada Pengadilan Negeri Kupang,” katanya.

Indra Prabowo mengatakan, dalam kasus yang melibatkan dua tersangka dan terdakwa itu, mantan Wakil Bupati Agustinus Payong Boli dipanggil dan dimintai keterangan sebagai saksi.

Agustinus Payong Boli, kata Indra Prabowo, juga memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan terhadap dua terdakwa tersebut.

“APB sebagai saksi pada persidangan di Pengadilan Negeri untuk dua terdakwa ini. Dua kali dimintai keterangan sebagai saksi. Pada persidangan tersebut, APB dihadirkan dan dikonfrontasikan oleh majelis hakim,” jelasnya.

Pada persidangan dua terdakwa, kata Indra Prabowo, banyak fakta-fakta hukum yang terungkap. Bahkan, salah satu putusan majelis hakim Pengadilan Negeri membebankan Agustinus Payong Boli mengganti kerugian negara sebesar Rp 500-an juta.

“Tidak ada kaitan dengan politik. Kalau ada kaitan dengan politik, silakan laporkan saja. Kami bertindak apapun selalu laporkan ke atasan,” imbuh Indra Prabowo.

Menjawab wartawan, mengapa tidak sejak awal Agustinus Payong Boli ditetapkan tersangka bersama dengan dua tersangka lainnya dan diproses? Indra mengatakan Kejari Flores Timur menunggu fakta hukum di persidangan.

“Pada persidangan terhadap dua terdakwa tersebut banyak fakta-fakta hukum yang terungkap,” jelas Indra Prabowo.

Indra Prabowo mengatakan, kasus yang melibatkan Agustinus Payong Boli ini bermula pada tahun 2018 dan 2019 terjadi kegiatan/pengadaan SID pada 44 Desa di Kabupaten Flores Timur.

Dari kasus itu, penyidik Kejari Flores Timur menetapkan Yohanes Pehan Gelar alias Yonas sebagai Kuasa Direktur CV. Rajawali dan Yuvinianus Gelang Makin alias Yuven sebagai pelaksana kegiatan sebagai tersangka.

Dua orang tersangka tersebut telah didakwa dan dijatuhi Putusan dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Kupang No: 50/Pid.Sus-TPK/2023/PN Kpg tanggal 12 Februari 2024 atas nama Yohanes Pehan Gelar dan No: 51/Pid.Sus-TPK/2023/PN Kpg tanggal 12 Februari 2024 atas nama Yuvinianus Gelang Makin.

Serta dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Kupang No: 10/Pid.Sus-TPK/2024/PT Kpg tanggal 02 April 2024 atas nama Yohanes Pehan Gelar dan No: 11/Pid.Sus- TPK/2024/PT Kpg. tanggal 02 April 2024 atas nama Yuvinianus Gelang Makin.

Agustinus Payong Boli sampai berita ini diturunkan, belum dapat dikonfirmasi. Tiga kali dihubungi media ini melalui whatsaap dan telp seluler tidak menjawabnya. (Hsn/TIM/Red)

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com 

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com

 

fb-img-1712026785352