Menyongsong Musim Tanam, Sulaiman Hamzah Sumbang 22,5 Ton Bibit Jagung Untuk Petani

IMG_20221017_073316

 

LEMBATA, GlobalIndoNews – Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Dapil Provinsi Papua dan Tokoh Pejuang Otonomi Lembata, H. Sulaeman Hamzah memberikan sumbangan 22,5 Ton bibit Jagung untuk para petani di Kabupaten Lembata menyungsong musim tanam tahun 2022. Selain bantuan bibit jagung, Sulaeman Hamzah juga menyumbang 10 unit Pengupil jagung bagi petani.

Penyerahan bantuan oleh Sulaeman Hamzah tersebut dilakukan di sela-sela acara seminar dan Launching buku sejarah Karya Thomas Ataladjar, Jurnalis dan penulis buku bertajuk, “Lembata Dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya”, Rabu (12/10) di Hotel Palm Indah, Lewoleba, Lembata.

Penyerahan bantuan secara simbolis kepada Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa selanjutnya diserahkan kepada Kepala Dinas Pertanian Lembata, Kanisius Tuaq serta perwakilan para kepala desa sembilan kecamatan di Kabupaten Lembata.

Sebelumnya, Sulaeman Hamzah telah memberikan bantuan sejumlah Traktor untuk para petani Lembata dan bantuan sosial lainnya bagi korban bencana banjir di Kecamatan Ile Ape.

Acara seminar dan Launching Buku sejarah di Hotel Palm Indah, Lewoleba Barat, 12 Oktober 2022, hasil karya Penulis, Thomas Ataladjar bertajuk, ”Lembata Dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya”, dihadiri Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, Wakil Ketua l, Gewura Fransiskus, Wakil Ketua ll, Begu Ibrahim, Para pimpinan OPD, para Camat, para Kepala Desa, pejuang otonomi Lembata dan ratusan undangan lainya.

Narasumber yang tampil dalam seminar dan launching buku sejarah setebal 550 halaman: H. Sulaeman Hamzah, Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Dapil Provinsi Papua (menyampaikan Sambutan Penerbit), Prof. Dr. Alo Liliwei, MS, Guru Besar dan Pakar Komunikasi Lintas Budaya Universitas Nusa Cendana Kupang yang menulis prolog ,” Lembata, Dari Zaman Nirleka Sampai Kini”, Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum, Dosen Bahasa dan Sastra pada Universitas Sanata Dharma Jogjakarta, dan Dr. Goris Lewoleba, Dosen di Jakarta yang bertindak sebagai moderator memandu jalannya seminar.

Sementara Doa dibawakan oleh Pater Steph Tupen Witin, SVD, mantan Pemred Harian Flores Pos dan Penulis Buku.

Sulaeman Hamzah dalam sambutannya menegaskan pandangannya tentang pembangunan Kabupaten Lembata ke depan mengoptimalkan sektor-sektor unggulan yakni Kelautan dan perikanan, Pertanian dan perkebunan yang dikemas dalam sebuah “grand desain” secara mnyeluruh.

Pertemuan dengan Pemkab Lembata hari ini, lanjut Sulaeman Hamzah, sudah diagendakan setelah berdiskusi dengan sejumlah tokoh di Kupang Mei 2022 lalu.

Ketika itu hadir antara lain, Petrus Sinun Manuk, Vian K. Burin, Alex Ofong untuk berdiskusi tentang pembangunan pemerintahan dan sektor lainnya.

Saya juga dua kali bertemu dan berdiskusi dengan Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa bagaimana kalau kita berkolaborasi bersama membangun Lembaja lebih maju dan sejahtera. Kuncinya, kerjasama tiga tungku yakni Pemerintah, Lembaga Agama dan Lembaga Adat sangat penting sebagai pilar pembangunan, jelasnya.

Menurut Sulaeman Hamzah, memang diakui Pemkab Lembata membuat lompatan pembangunan bidang pariwisata sebagai leading sector. Namun kita tidak boleh mengabaikan potensi dan sektor unggulan seperti Kelautanan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan. Sektor ini mesti dikembangkan secara optimal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupatan Lembata karena kita menyadari bahwa PAD kita hanya sebesar Rp 45 Miliar lebih sebuah angka yang sangat kecil.

“Potensi kita dibidang kelautan dan perikanan cukup besar, kaya akan berbagai jenis ikan. Namun belum dikelola secara baik dan profesional. Begitu pula dibidang pertanian dan perkebunan, kita punya komoditi unggulan kemiri, Asam, Kelapa (Kopra), jagung dan kacang dimana permintaan pasar cukup tinggi hanya ketersediaannya sangat terbatas.

Karena itu, semua potensi ini harus dikembangkan secara optimal agar PAD kita bisa naik. Selama ini kita hanya tergantung tranfer dana pusat lewat DAU tanpa diimbangi dengan pendapatan daerah”, urai Sulaeman Hamzah.

Sulaeman Hamzah mengharapkan perlu ada kerjasama yang baik antara Pemkab Lembata dan stakeholder lainnya terutama memberi ruang investasi kepada investor lokal. Dan bicara soal investor dan pembangunan investasi Penjabat Bupati Lembata paling paham karena sebelum jadi bupati ia menangani bidang ini.

“Mengapa investor lokal, selain pertimbangan aspek pemberdayaan, tapi juga ketika investasinya jalan peredaran uang ada di Lembata dan bukan dibawah ke luar daerah dan disinilah ekonomi masyarakat tumbuh. Jika ekonomi masyarakat tumbuh maka masalah kemiskinan dan masalah stunting dapat teratasi dengan mudah,” tambah Sulaeman Hamzah.(WN/*/Red)

 

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com

 

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com