Pantun Diakui sebagai Budaya Dunia, Ini Kata Menteri Nadiem
Global Indo News – Pantun telah masuk ke dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage (ICH) of Humanity UNESCO atau Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda tentang Kemanusiaan pada tahun 2020 lalu. Usulan ini diberikan oleh Indonesia dan Malaysia.
Dalam kesempatan penyerahan Sertifikat UNESCO untuk Pantun kepada Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Asosiasi Tradisi Lisan dan Komunitas Pantun di Jakarta, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menuturkan bahwa Indonesia telah mencatat sejarah penting karena pantun diakui sebagai budaya dunia.
Pantun adalah syair yang digunakan untuk mengekspresikan ide dan perasaan juga nasihat-nasihat sejak kelahiran manusia hingga kematian.
Pantun telah dikenal lebih dari 500 tahun yang lalu sebagai tradisi lisan masyarakat Melayu di wilayah kepulauan di Asia Tenggara.
“Budaya telah membuktikan ia mampu menjadi pemersatu bangsa, lintas negara, bahkan menjadi simbol perdamaian. Pantun menjadi roh yang menyatu dalam masyarakat Melayu yang sarat makna dan menjadi penanda jati diri kita sebagai bangsa yang arif,” ucapnya dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Selasa (16/8/2022).
Nadiem juga menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Riau, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Asosiasi Tradisi Lisan, Lembaga Adat Melayu, Jabatan Warisan Negara Malaysia dan segenap masyarakat yang telah mendukung pengusulan pantun dalam Warisan Budaya UNESCO.
“Mari kita sama-sama menjaga kelestarian pantun demi nilai-nilai pendidikan dan kebudayaan yang luhur,” ucap Mendikbudristek.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengakui bahwa penetapan pantun sebagai warisan budaya Indonesia adalah suatu kebanggaan.
“Suatu kehormatan bagi kami, dapat menyerahkan langsung sertifikat pantun ini kepada perwakilan komunitas pantun dan pemerintah daerah,” ungkapnya.
Adapun sertifikat diberikan oleh Sesjen Suharti kepada perwakilan Gubernur Provinsi Riau, yaitu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal; Ketua Asosiasi Tradisi Lisan, Pudentia; Maestro Pantun Ali Pon dan Saparilis; seta perwakilan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, yaitu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, Juramadi Esram.
Suharti menyampaikan bahwa perjuangan pengusulan pantun adalah langkah yang tidak singkat.
Sumber: detik.com