Pariwisata Indonesia Memadukan Daya Magis Kearifan Lokal dan Pengaruh di Kancah Global

Pariwisata Indonesia Memadukan Daya Magis Kearifan Lokal dan Pengaruh di Kancah Global

 

Makasar, GlobalIndoNews – Indonesia, dengan kekayaan budaya dan alamnya yang luar biasa, terus mengukuhkan posisinya di panggung pariwisata global. Dalam menghadapi persaingan yang ketat di industri pariwisata internasional, negara ini telah berhasil mengintegrasikan unsur-unsur “daya magis” kearifan lokal dengan pengaruh global, menciptakan kombinasi unik yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga memperkuat diplomasi antar-bangsa.

Achmad Zulfikar dari Politeknik Pariwisata Makassar menyoroti bahwa pariwisata Indonesia tidak hanya soal pesona destinasi alamnya yang memikat, tetapi juga menjadi alat diplomasi yang efektif. Pariwisata berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya, tradisi, dan identitas nasional ke panggung internasional. 

“Slogan Wonderful Indonesia, bukan hanya kampanye pemasaran, tetapi juga sebuah simbol kebanggaan nasional yang memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi global. Lebih lanjut, Pariwisata adalah cara kita memperkenalkan identitas Indonesia yang kaya akan keragaman budaya dan toleransi. Setiap wisatawan yang datang bukan hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga membawa pulang cerita tentang bangsa yang menjunjung tinggi perdamaian dan persatuan,” jelas Zulfikar yang akrab disapa Azkar saat dihubungi Redaksi, Minggu (15/9).

Azkar melanjutkan, “Diplomasi pariwisata ini membantu menguatkan hubungan bilateral dan multilateral, di mana pariwisata berperan sebagai jembatan yang menghubungkan bangsa-bangsa melalui pemahaman dan apresiasi terhadap kebudayaan”, tambahnya yang juga Direktur Center for Digital and Global Studies (CERDIGS)

Romi Maulidi, perwakilan Primer Tour Indonesia, menambahkan bahwa sektor pariwisata tidak hanya mendorong hubungan budaya, tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional, terutama dalam hal investasi di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur dan teknologi hijau. 

“Pariwisata kini bukan hanya sumber pendapatan dari sektor jasa, tetapi juga bagian dari diplomasi ekonomi yang lebih luas. Pariwisata telah menjadi alat untuk memperkuat kerja sama lintas sektor, baik dalam hal pengembangan ekonomi maupun inovasi teknologi yang mendukung pariwisata berkelanjutan”, ujar Romi yang juga menjadi bagian Himpunan Pramuwisata Indonesia DI Yogyakarta.

Romi menambahkan, “Dalam konteks ini, Indonesia telah aktif menarik investasi internasional dalam berbagai proyek infrastruktur pariwisata, seperti pengembangan bandara, jalan raya, dan fasilitas-fasilitas ramah lingkungan di kawasan-kawasan wisata utama. Kolaborasi lintas negara ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai ekonomi global, dengan pariwisata sebagai salah satu pilar utamanya”, paparnya.

Fuadi Afif, Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, menyoroti pentingnya pariwisata berkelanjutan sebagai kunci keberhasilan jangka panjang sektor ini. 

Menurut Fuadi, pelestarian lingkungan menjadi isu utama yang perlu diperhatikan, terutama di destinasi-destinasi wisata alam yang ikonik seperti Taman Nasional Komodo dan Raja Ampat. Kedua destinasi ini telah menjadi contoh bagaimana Indonesia menerapkan kebijakan pelestarian alam yang diakui secara global, sembari tetap mendukung aktivitas pariwisata.

“Inisiatif seperti perlindungan lingkungan dan pemberdayaan komunitas lokal adalah bagian penting dari strategi pariwisata berkelanjutan. Ini tidak hanya menjaga keindahan alam kita untuk generasi mendatang, tetapi juga menarik minat wisatawan global yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan”, jelas Fuadi.

Fuadi menekankan bahwa,”Indonesia, melalui pariwisata berkelanjutan, tidak hanya berkomitmen pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga berperan aktif dalam upaya global untuk memerangi perubahan iklim”, jelasnya.

Azkar kembali mengingatkan dengan pendekatan yang terstruktur dan dinamis dalam pengembangan pariwisata, Indonesia kini siap memperkuat posisinya sebagai middle power di kancah internasional. 

“Melalui diplomasi pariwisata, Indonesia tidak hanya berperan sebagai tujuan wisata utama, tetapi juga sebagai negara yang mempromosikan nilai-nilai toleransi, keragaman, dan perdamaian”, ungkapnya.

Strategi ini memperlihatkan bahwa pariwisata dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam diplomasi budaya dan ekonomi. 

“Dengan dukungan kebijakan yang tepat, serta kolaborasi yang lebih erat antara sektor publik dan swasta, Indonesia mampu mempertahankan keunggulannya di tengah kompetisi global”, jelas Azkar.

Seiring waktu, pariwisata Indonesia akan terus berkembang, tidak hanya dalam hal jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap hubungan internasional dan pembangunan berkelanjutan. 

“Posisi Indonesia di kancah global sebagai destinasi pariwisata yang kaya akan budaya dan komitmen terhadap keberlanjutan akan semakin kuat, membawa negara ini menuju visi Indonesia Emas 2045 di mana pariwisata menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional dan diplomasi global”, tutup Azkar mengakhiri wawancara. (Zul/Red)

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com