Pembelajaran Mendalam Dan Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Hots

Oleh : Wahid Aman
Kupang, GlobalIndoNews – Sejak tahun 2021 Kemdikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka (KM) dan berlaku hingga tahun 2024. Implementasi Kurikulum Merdeka dengan berbagai dinamika (kelebihan dan kekurangannya) telah memberi warna tersendiri dalam proses pembelajaran di kelas.
Di tahun 2025, melalui menteri Prof. Abdul Mu’ti Kemdikbudristek berganti nomenklatur menjadi Kemdikdasmen dan tetap menerapkan Kurikulum Merdeka. Kata mendikdasmen “Kami tidak meluncurkan Kurikulum baru. Kami tetap menerapkan Kurikulum Merdeka (KM)”.
Seiring Implementasi Kurikulum Merdeka (KM) Kemdikdasmen meluncurkan Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) sebagai pendekatan pembelajaran. Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) selanjutnya disingkat PM adalah pendekatan pembelajaran yang memuliakan di mana proses pembelajarannya membuat murid/peserta didik berkesadaran , bermakna , menggembirakan dan dilaksanakan melalui Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa dan Olahraga.
Terkait materi PM, semua Fasnas, Fasda/Narasumber, terutama guru menyadari bahwa setiap orang bisa membaca dan memahami PM tetapi menerapkan di kelas rasanya cukup berat. Di tangan guru-guru profesional (kompeten, kreatif, inovatif dan inspiratif) pendekatan PM bisa diterapkan dengan baik dan berdampak pada peningkatan kemampuan berpikir HOTS pada murid kita.
Untuk mempermudah guru-guru, dalam pelatihan Fasnas, Fasda atau pendampingan Widyaprada, kami selalu memperkenalkan rumus 8 – 3 – 3 – 4. Rumus itu diterjemahkan sbb : 8 Dimensi/profil kelulusan// 3 Prinsip pembelajaran// 3 Pengalaman belajar// 4 Kerangka Pembelajaran. Empat angka dalam rumus PM tersebut bukan sekedar dihafal tetapi guru hebat harus memahami secara mendalam untuk kemudian mampu menerapkannya di kelas. Slide (salindia) ke13 pada bahan paparan telah kita pelajari dan pahami kerangka PM yang menggambarkan rumus tersebut di atas.
Meskipun demikian guru hebat harus lebih memahami satu per satu makna di balik angka : 8 – 3 – 3 – 4. Guru mengajar mata pelajaran apapun pada jenjang apapun tetap mencapai/mewujudkan 8 dimensi/profil kelulusan. Delapan dimenai/profil kelulusan itu sudah menggambarkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Profil kelulusan itu dicapai melalui implementasi 3 prinsip pembelajaran (BBM), 3 pengalaman belajar (memahami, mengaplikasi dan merefleksi) dan 4 kerangka pembelajaran (praktik pedagogis, lingkungan belajar, pemanfaatan teknologi digital dan kemitraan pembelajaran).
Dalam mengimplementasi PM tentu guru menyusun RPP/RPPM secara individu maupun secara berkelompok melalui wadah KKG/MGMP/Kombel. Tuntutan PM terkait kerangka pembelajaran salah satunya adalah kemitraan pembelajaran maka alangkah bagusnya jika guru bermitta tidak saja saat pembelajaran tetapi mulai dari penyusunan RPP dan perangkat pembelajaran lainnya sehingga kesalahan dapat diminimalisir.
Dalam berbagai pelatihan guru-guru berupaya memahami dan mendalami materi PM tetapi mereka menyadari cukup sulit menerapkan 3 prinsip PM yakni Berkesadaran, Bermakna, Menggembirakan (BBM) dalam pembelajaran di kelas. Terhadap persoalan itu berulangkali kami menegaskan hanya guru yang memiliki kemampuan Literasi (suka membaca, menelaah, mengkritisi materi serta pandai menghubungkan (relasional) konsep serta berpikir HOTS yang mampu menerapkan PM.
Transformasi dari pendekatan lama menuju pendekatan PM harus berdampak pada peningkatan kemampuan berpikir High Order Thinking Skill (HOTS) pada murid kita. Hingga kini anak-anak Indonesia rata-rata memiliki kemampuan berpikir Low Order Thinking Skill (LOTS). Artinya anak-anak kita baru memahami materi pada level C3 yakni mampu menerapkan (aplication) sementara tuntutannya harus mencapai Level C6 (mencipta).
Data PISA dalam Naskah Akademik PM menunjukan anak-anak Indonesia mayoritas (90%) memiliki kemampuan level LOTS, sedangkan yg memiliki kemampuan Level HOTS hanya 1%. Inilah salah satu alasan yg mendorong Kemdikdasmen menghadirkan pendekatan pembelajaran baru yakni DL/PM.
Level kemampuan berpikir/kerangka berpikir versi Bloom yang kita kenal ada enam yakni remimber (mengingat), understanding (memahami), aplying (mengaplikasi), analiziz (analisis), evaluation (evaluasi), creat (mencipta). Sedangkan level kemampuan berpikir versi SOLO yg kita kenal ada lima yakni prastruktural, unistruktural, multistruktural, relasional, extended abstrac.
Sebagai upaya peningkatan kemampuan berpikir HOTS, berikut penulis tawarkan beberapa tips/langkah-langkah kepada guru :
- Perkuat kemampuan Literasi dengan membaca, menelaah, mengkaji/menganalisis, berpikir sistematis, dan skeptis (berpikir dari sisi yg berbeda).
- Mendalami materi PM khususnya berkaitan dgn rumus 8 – 3 – 3 – 4 yang merupakan kerangka pembelajaran mendalam.
- Menyusun RPM yang menggambarkan langkah-langkah pembelajaran sesuai sintak model pembelajaran yang dipilih, terutama model Poblem Based Learning dan model Project Based Learning untuk mewujudkan PM.
- Mendalami Taxonomi Bloom dan Taxonomi SOLO dengan level kompetensi masing-masing.
- Mengidentifikasi kemampuan murid di awal pembelajaran agar guru mengetahui level kemampuan murid untuk diarahkan dalam proses pembelajaran menuju kemampuan berpikir HOTS.
- Memadukan dengan pembelajaran berdifennsiiasi dengan mengakomodir kebutuhan murid, karakteristik dan gaya belajar masing-masing.
Keenam tips/langkah-langkah di atas dapat diterapkan dengan baik bila guru memperkuat kemampuan teoritis dgn menguasai materi PM, HOTS dan Pembelajaran Berdiferensiasi serta suplemen keilmuan lainnya.
Senada dengan kemampuan HOTS, dalam PM murid harus mampu melakukan refleksi dipandu oleh guru hebat. Kemampuan refleksi ditandai dengan murid merasakan AHAA moment di mana murid merasakan manfaat dari proses pembelajaran yang mereka alami sehingga tumbuh kesadaran untuk terus belajar demi masa depan yang lebih baik. Murid yang memiliki kemampuan merefleksi adalah mereka yang mencapai Level tertinggi dalam Pembelajaran Mendalam (PM).[]
———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami