Reni Ordila Helly: Pelaku Harus di Proses Hukum, Mereka Ancam Bunuh Saya Dengan Kelewang

Reni Ordila Helly: Pelaku Harus di Proses Hukum, Mereka Ancam Bunuh Saya Dengan Kelewang

 

Loli, GlobalIndoNews – Perempuan kerap kali menjadi korban oleh kaum lelaki. Mirisnya, kian kesini masih terus banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki. Tentu kekerasan yang dialami perempuan akan memberikan efek buruk baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, kekerasan terhadap perempuan menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh semua pihak, dan hukum harus ditegakkan kepada pelaku kekerasan.

Kekerasan pada perempuan, seperti halnya yang menimpa Reni Ordila Helly (19) pada Jum’at tanggal 4 Agustus 2023, kejadian di jalan Oelmanu  RT 16 RW 007 Nifuboke, Noemuti, kabupaten Timor Tengah Utara, Jum’at (4/8/2023) sekitar pukul 05.05 wita.

Reni diancam dibunuh oleh Yuven dkk menggunakan kelewang (parang, red), kelewang tersebut disimpan dileher Reni, diperlakukan secara tidak manusiawi, mengangkat dan membuangnya keatas mobil. Hal itu dikisahkan Reni Ordila Helly saat ditemui media ini di desa Loli, kecamatan Polen, kabupaten Timor Tengah Selatan, Sabtu, (19/8/2023).

 

Reni Ordila Helly: Pelaku Harus di Proses Hukum, Mereka Ancam Bunuh Saya Dengan Kelewang

 

”Mereka paksa tarik dan seret saya lewat jalan, terus ada yang bawa klewang (parang, red), mereka ancam bunuh saya, kelewang mereka taru dileher saya, mereka bilang kamu mau diam atau kami potong kamu di sini. Sudah dekat oto (mobil, red) mereka angkat saya lalu buang di atas oto terus saya minta tolong lalu mereka tutup saya punya mulut begitu, ada yang pegang saya punya tangan dan kaki, saya tidak bisa bergerak”, urai Reni dengan mata berkaca-kaca dalam ketakutan.

Reni mengisahkan kalau pada pagi hari menjelang siang ia sedang memasak, tiba-tiba Yuven dan rombongan datang dan langsung masuk di dapur langsung tangkap dan seret saya lalu buang keatas mobil.

”Hari Jum’at tanggal 4 pagi hampir siang saya bangun memasak, tiba-tiba si Yuven bersama rombongan datang masuk ke dapur langsung tangkap saya, ayo kita pulang, lalu saya tanya pulang ke mana? 

Langsung dia panggil teman-temannya, mari ke sini, soalnya Reni ada di sini, terus saya bilang ini bagaimana, terus dia paksa tarik, saya mengamuk bilang ini maksudnya bagaimana, ini saya punya mama kecil dong ada datang, omong baik-baik bilang kami ada perlu Reni atau atau karamana.

Saya tetap ditarik, sudah dekat oto (mobil, red) mereka angkat saya lalu buang di atas oto (mobil, red) terus saya minta tolong lalu mereka tutup saya punya mulut begitu, ada yang pegang saya punya tangan kaki, saya tidak bisa bergerak”, ungkapnya.

Lanjut Reni, ”sampai di Nunfukani mereka kurung saya di kamar, tidak lama kemudian mereka telepon bapak desa bilang kami sudah dengan Reni di rumah, terus bapak desa bilang oke, intinya bawa dia sampai dirumah. Tidak lama kemudian kakak Ahmad Musafir ke rumahnya Yufen sekitar pukul jam 11.00 wita, kakak Musafir tanya keadaan saya, apa benar saya ada disini? Mereka omong-omong sampai pukul 01.00 wita, kemudian kakak Musafir pamit untuk pulang.

Mungkin kakak Musafir belum sampai rumah, bapak desa telepon bilang ada orang yang pi rumah ko? telepon juga kasih speaker jadi saya di kamar juga dengar, dia tanya bilang ada orang yang ke situ untuk cek Reni? Terus dijawab bilang iya.

Terus dijawab bilang orang ini pergi identitasnya tidak lengkap kok kamu terima? Terus saudaranya Yufen bilang dia datang dengan RT Ibrahim Tino, jadi kami mau usir juga perasaan dengan bapak RT”, jelas Reni.

Reni berharap para pelaku ditangkap dan diproses hukum.

“Saya malu dengan saya punya Om dong di Naimuti, tolong tangkap pelaku itu dan diproses hukum”, ungkap Reni.

 

Reni Ordila Helly: Pelaku Harus di Proses Hukum, Mereka Ancam Bunuh Saya Dengan Kelewang

 

Pihak Polsek Noemuti kabupaten Timor Tengah Utara melalui pak Dani saat dikonfirmasi melalui Whatsaap (19/8), apa sudah ada pelaku yang dipanggil? Dani menjelaskan sudah, sementara dalam proses dan mereka mau damai.

“Sudah, sementara dalam proses dan mereka mau damai. Hari Senin adik bisa datang ko ke Polsek Noemuti supaya langsung konfirmasi  dengan pak Kapolsek dan pak Kanitres sehingga bisa minta informasi yang jelas. Karena waktu saya konfirmasi dengan pak Kanitres, pelaku dikenakan wajib lapor dan info dari beliau atau pak Kanit…mau damai”, ungkap Dani.

Kanitres Polsek Noemuti saat dikonfirmasi melalui Whatsaap menjelaskan saya sudah undang tiga orang sebagai saksi dan saya sudah ambil keterangannya, ungkapnya. Ditanya lanjut media ini kenapa pelaku tidak ditahan? Kanitres Polsek Noemuti menyampaikan belum bisa ditahan.

“Saya sudah undang tiga orang sebagai saksi dan saya sudah ambil keterangannya. Belum bisa tahan kk. Perkembangan selanjutnya hari Senin saya kirim SP2HP ke korban”, jelas Kanitres Polsek Noemuti. 

Keluarga Reni, Ahmad Musafir kepada media ini menjelaskan para pelaku harus ditangkap dan ditahan. Korban ini perempuan, kasian dia (Reni, red).

”Para pelaku harus ditangkap dan ditahan jika sudah cukup bukti. Dan itupun sesuai kemauan Reni sendiri. Reni tidak mau berdamai. Reni sekarang di Loli, mental dia drop, kasian Reni. Perbuatan mereka telah mengancam mental dan fisik Reni sebagai seorang perempuan. Kenapa mereka perlakukan Reni sebrutal itu? Ancam dan buang segala diatas mobil, Reni ini manusia, Perempuan lagi bukan binatang. Itu kejahatan”, tegas Musafir sambil mencicipi sirih pinang kepada media ini dirumahnya di desa Loli, kecamatan Polen (19/8). (Sajid/Red)

——————    

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com

 

Reni Ordila Helly: Pelaku Harus di Proses Hukum, Mereka Ancam Bunuh Saya Dengan Kelewang