Samad Bantah, Gelora Tidak Pernah Bicarakan Dukung SKL Dalam Pilkada Lembata

Oplus_131072

 

Lewoleba, GlobalIndoNews – Atas pernyataan caleg PKS Lembata Dapil 2 Lembata yang menyebutkan jika Gelora dan PKS melirik SKL sebagai salah satu Cawabup Lembata, ketua Partai Gelora Abdul Samad Lukman membantah hal itu, kami tidak pernah bicara soal dukung pak SKL, ungkap Samad.

Menurut Samad, Gelora tidak pernah melirik pak SKL dan Poros koalisi Gelora, PKS dan PKN tidak pernah membicarakan hal itu dalam rapat internal para ketua Partai Koalisi.

Lanjut Ketua Gelora, informasi yang disampaikan Pak Ramis Maruf dalam pemberitaan itu tidak benar, publik tidak perlu percaya ucapan personal yang tidak punya kapasitas untuk bicara mewakili Partai Gelora atau pun rekan partai koalisi yang kami bentuk (Gelora, PKS dan PKN).

Menurut Samad, sebaiknya Pak Ramis jika mau bicara mewakili Gelora dan PKS, konsultasi dan koordinasikan terlebih dahulu kepada para Ketua Partainya, biar tidak terkesan informasi yang di sampaikan kepada media liar tanpa dasar, ungkap Samad.

Sebabagi Ketua Gelora, kami harap tidak ada lagi yang bicara seolah-olah mewakili Partai Gelora tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu kepada Ketua.

Koalisi Gelora, PKS, PKN tetap solid, solid dalam fraksi dan solid mengusung Paket Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati dalam Pilkada Lembata November 2024 mendatang, ujar Samad.

Sebelumnya Ramis Maruf, mantan Caleg DPRD Dapil II dari PKS tahun 2024 Lembata, secara resmi menyatakan dukungan terhadap Stanislaus Kebesa Langoday sebagai calon Wakil Bupati (Wabub) Lembata, dilansir www.wartapers.com (9/6//2024).

Menurut Ramis, langkah ini dipandang sebagai langkah strategis yang dapat menggalang dukungan dari partai-partai kecil lainnya dalam mendukung kebesaran politik. Selain PKS, partai Gelora juga berniat untuk mengusung Kebesa Langoday sebagai kandidat calon wakil bupati. 

Pernyataan ini muncul seiring dengan pertanyaan apakah partai kecil memiliki potensi untuk menjadi kebesaran politik di Lembata. Sumber PKS Lembata, menegaskan bahwa partai kecil harus bersatu dan memegang peran sebagai pengusung, bukan sekadar pendukung. Dalam pandangannya, partai-partai besar memiliki peluang untuk menang Lembata 1, sementara Lembata 2 bisa menjadi milik partai-partai kecil seperti PKS, Gelora, Parindo, dan PKN.

Politisi senior PKS ini mengatakan, tantangan yang paling besar kemudian muncul dari permainan politik yang diwarnai oleh dinamika internal partai dan persaingan antar kandidat. Meskipun PKS memiliki keinginan untuk mengusung kandidat yang familiar dengan kondisi daerah, seperti Stanislaus Kebesa Langoday, namun, persaingan tetap berat dengan adanya indikasi yang memperlihatkan bahwa politik lokal Lembata masih dipengaruhi oleh kekuatan finansial dan kedekatan emosianal primodial. Mestinya politik local Lembata menurut Ramis mengusung paradigma politik smart dan elegan yang memberi ruang bagi yang memiliki kompetensi dan kemampuan manajerial. (TIM/Red)

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com 

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com