Spirit Pengabdian di Tengah Kepiluan: Catatan Reflektif Pengabdian Sebagai Guru Honorer, 2007-2024

IMG-20250226-WA0091

 

Oleh: Yohanes Paulus Pito Koban, S. Fil*

Lembata, GlobalIndoNews – Menjadi seorang guru adalah panggilan jiwa, sebuah dedikasi yang tak hanya berorientasi pada materi, tetapi juga pada pembentukan karakter dan masa depan generasi muda. Namun, realitas sering kali tidak seindah harapan. Banyak guru di sekolah swasta mengalami berbagai tantangan, mulai dari honor yang jauh dari kata layak hingga menghadapi peserta didik yang kurang disiplin dan tidak bersemangat dalam belajar. Dalam kondisi demikian, semangat pengabdian seorang guru menjadi ujian sejati atas ketulusan dan komitmen dalam mendidik.

Dinamika dan Tantangan di Tengah Pengabdian

Selama 17 tahun mengabdi di sekolah swasta dengan honor yang hanya berkisar satu juta rupiah, pengalaman menjadi guru penuh dengan dinamika dan tantangan. Bagi sebagian orang, angka tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi bagi seorang guru yang berjiwa pengabdian, pendidikan bukan sekadar pekerjaan melainkan bentuk pelayanan. Dalam keterbatasan tersebut, tetap ada semangat untuk hadir di kelas, menyusun bahan ajar, dan membimbing peserta didik agar mereka memperoleh ilmu serta nilai-nilai kehidupan.

Namun, tantangan tidak hanya datang dari segi ekonomi. Perilaku peserta didik yang kurang disiplin, apatis, dan minim motivasi belajar menjadi permasalahan tersendiri. Banyak siswa yang datang ke sekolah hanya untuk menggugurkan kewajiban, tanpa ada kesadaran akan pentingnya ilmu bagi masa depan mereka. Situasi ini tentu menjadi ujian kesabaran bagi seorang guru yang berharap dapat menanamkan nilai-nilai keilmuan dan budi pekerti kepada mereka.

Di tengah kondisi tersebut, tetap ada secercah harapan. Sebagai pendidik, melihat satu atau dua siswa yang mulai menunjukkan perubahan positif merupakan kebahagiaan tersendiri. Ketika ada peserta didik yang mulai menghargai ilmu, menunjukkan semangat dalam belajar, atau bahkan sekadar menyampaikan terima kasih atas bimbingan yang diberikan, itu menjadi penguat bagi seorang guru untuk terus bertahan. Pengabdian seorang guru tidak selalu dihitung dengan materi, tetapi dengan perubahan kecil yang terjadi pada anak didiknya.

Simpulan dan Saran Perbaikan

Menjadi guru di sekolah swasta dengan segala keterbatasannya memang tidak mudah. Honor yang rendah serta tingkah laku peserta didik yang kurang menghargai pendidikan menjadi tantangan besar. Namun, di tengah kepiluan itu, semangat pengabdian tetap menyala. Guru adalah pilar yang menopang peradaban, dan meskipun perjuangan sering kali tidak dihargai secara materi, kehadiran dan ketulusan dalam mendidik akan selalu menjadi cahaya bagi generasi penerus.

Sebagai bentuk perbaikan ke depan, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru, khususnya di sekolah swasta, dengan kebijakan yang lebih adil dalam hal honor dan tunjangan. Pihak sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif serta memberikan dukungan moral dan finansial bagi para pendidik. Guru juga perlu terus mengembangkan metode pengajaran yang lebih inovatif agar dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik. Sementara itu, peserta didik diharapkan untuk lebih menghargai pendidikan, memahami peran guru dalam kehidupan mereka, serta memiliki kesadaran bahwa ilmu adalah bekal utama untuk masa depan yang lebih baik.

Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga penanaman nilai dan semangat kehidupan, dan inilah yang membuat seorang guru tetap bertahan meskipun dalam kondisi sulit.[]

)* Penulis, Guru PPPK, saat ini mengabdi pada SMAN 1 Nagawutung, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT

———————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com

Kunjungi juga kami

di www.globalindonews.com