SMA Suryamandala Menggelar Suryamandala Poetry Reading Award Kategori Pelajar, 25 – 27 Oktober 2022

SMA Suryamandala Menggelar Suryamandala Poetry Reading Award Kategori Pelajar, 25 – 27 Oktober 2022

 

Waiwerang, GlobalIndoNews – Setelah ajang Suryamandala Futsal Fiendly Match 2022 sukses dilaksanakan pada April 2022, SMA Suryamandala Waiwerang Flores Timur kembali menggelar Suryamandala Poetry Reading Award kategori pelajar. 

Ajang lomba ini akan melibatkan para pelajar kategori SD, SMP hingga SMA/Sederajat se Kabupaten Flores Timur dan Lembata. 

Dalam paparannya via telepon, Kepala Sekolah SMA Suryamandala Theresia Perada Lima, S.Ag menjelaskan bahwa acara  Lomba Baca Puisi dan Pidato Berbahasa Inggris merupakan ikhtiar SMA Suryamandala untuk menciptakan ruang aktualisasi diri bagi para peserta didik. Menurutnya, dunia pendidikan di era kontemporer memiliki visi yang holistik. Bukan semata kecerdasasan intelektual, tapi juga kecerdasan emosional (termasuk kemampuan berbicara dan tampil di depan ruang publik). 

Oleh karena itu, kami menyelenggarakan agenda  ini sebagai jembatan untuk mengasah minat dan bakat para pelajar di NTT, jelas Perempuan berdarah Lamaholot ini. 

Sementara menurut Vinsensius Kopong Kian, Panitia Pelaksana Suryamandala Poetry Reading Award, rangkaian lomba dengan total hadiah jutaan rupiah ini merupakan sebuah inisiatif untuk menyambut Bulan Bahasa. 

Acara akan digelar di Pelataran SMA Suryamandala Waiwerang, 25 hingga 27 Oktober 2022 pukul 18.30 Wita. 

“Kami akan menghadirkan Bara Pattyradja (Penyair Indonesia) sebagai salah satu Dewan Juri dalam Lomba Baca Puisi. Dengan kehadiran Bara Pattyradja, diharapkan dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi para pelajar untuk mengasah bakat sastra lebih dalam. Pendaftaran dibuka sejak hari ini sampai tanggal 22 Oktober”, ujar guru muda yang berasal dari Tuawolo ini.  

Sumiyati Ahmad, salah satu pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia mengaku sangat antusias dengan kegiatan ini. Melalui ruang kreatif seperti ini, anak-anak bisa kita didik untuk mempraktikkan teori yang telah mereka timba di bangku sekolah. Sastra bukan sekedar pengetahuan teoritis, tapi juga bagaimana siswa dapat membawakan puisi atau pidato agar ada pengalaman edukatif dan artistik yang tumbuh dalam alam kesadaran mereka, tandas Ibu Guru pecinta novel dan cerpen ini.(*/tim/red)