Timnas Maroko Dalam Torehan Tinta (Emas) Sejarah

Oleh Zulkasim Achmad Jenggo, S.Pd )*
Lolosnya timnas Maroko ke babak semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi torehan yang dramatis, unik dan penuh kejutan. Bagaimana tidak, tim Singa Atlas merupakan tim kuda hitam di Piala Dunia edisi kali ini.
Mengawali kiprahnya di grup F, timnas Maroko mampu melewati hadangan tim kuat Kroasia dan Belgia serta penuh talenta Kanada. Kroasia merupakan finalis pada pergelaran piala dunia edisi sebelumnya sedangkan Belgia merupakan tim kuat yang dihuni sisa-sisa era generasi emas. Selain itu, Kanada juga merupakan tim kuat yang penuh talenta dan memiliki trend positif berkat kelolosan mereka di piala dunia edisi kali ini.
Berkat kegigihan, kerjasama yang apik dan racikan tangan dingin, pelatih berkepala pelontos; Walid Regragui, timnas Maroko mampu keluar sebagai juara grup F dengan poin 7, berkat hasil 2 kali kemenangan saat melawan timnas Belgia dan saat melawan timnas Kanada sedangkan 1 kali hasil imbang diraih pada saat pertandingan perdana melawan timnas Kroasia. Padahal dari hasil drawing ini, banyak pengamat kulit bundar yang memprediksi bahwa timnas Maroko bakalan sulit melewati hadangan timnas Belgia dan Kroasia.
Setelah menjadi juara grup F, timnas Maroko bersua dengan timnas Spanyol yang merupakan runner up grup E di babak 16 besar. Timnas Spanyol yang dilatih oleh Luis Enrique dan banyak dihuni oleh pemain-pemain dari klub Barcelona diprediksi akan mampu mengatasi perlawanan Hakim Ziyech, dkk. Hal ini dikarenakan, Spanyol merupakan salah satu kandidat juara piala dunia edisi kali ini dan juga pernah meraih titel piala dunia pada edisi 2010 di Afrika Selatan.
Pertandingan antara timnas Spanyol dengan timnas Maroko berlangsung dramatis hingga ke babak adu tos-tosan, setelah sebelumnya sama-sama meraih skor kacamata. Sayangnya, di babak ini gawang Yassine Bounou tak mampu dibobol oleh seorangpun penendang dari Spanyol. Maroko menang adu pinalti dengan skor 3-0. Maroko-pun mampu melaju ke babak 8 besar untuk bertemu Cristiano Ronaldo, dkk yakni tim kuat calon juara; Portugal.
Pada babak ini, timnas Portugal lebih diunggulkan karena kualitas pemain yang lebih merata disemua lini dari penjaga gawang sampai penyerang. Jalannya pertandingan sejak awal babak pertama, timnas Portugal terus mengepung timnas Maroko melalui Bruno Fernandez dan Joao Felix sedangkan Maroko hanya sesekali melakukan penyerangan melalui dua winger andalannya mereka yakni Sofiane Boufal dan Hakim Ziyech.
Ampuhnya efektivitas penyerangan Maroko mampu menjadi mimpi buruk bagi timnas Portugal. Secara mengejutkan pada menit ke-42 Youssef En Nesyri mampu
menyambut umpan silang dari Yahia Atthiyat Allah lewat tandukan dengan lompatan yang tinggi.
Gol-pun tercipta, bola masuk ke gawang, setelah salah diantisipasi oleh kiper Portugal, Diogo Costa. Gol tersebut menjadi gol satu-satunya pada pertandingan tersebut dan menjadi gol kemenangan timnas Maroko atas Portugal sehingga mampu mengantarkan mereka ke babak Semifinal untuk menghadapi tim kuat, Perancis.
Sembilan Rekor mentereng timnas Maroko dari babak penyisihan grup sampai dengan sebelum babak semifinal. Beberapa rekor yang menjadi torehan spesial bagi timnas Maroko yang dikutip dari berbagai sumber adalah sebagai berikut :
(1) mampu menembus babak perempat final dan babak semifinal pertama kali bagi sejarah sepakbola Maroko; (2) menjadi tim asal benua Afrika keempat yang mampu lolos ke babak perempat final piala dunia setelah sebelumnya Kamerun (1990), Senegal (2002) dan Ghana (2010);
(3) menjadi negara asal benua Afrika pertama yang menang lewat babak adu pinalti dalam sejarah piala dunia; (4) Pelatih Maroko, Walid Regragui menjadi pelatih asal Afrika pertama yang mampu membawa tim asal Afrika untuk lolos ke babak perempat final dan babak semifinal piala dunia;
(5) Maroko menjadi tim asal Afrika pertama yang mengalahkan Spanyol, sebelumnya ada timnas Nigeria yang mengalahkan Spanyol pada piala dunia tahun 1998 di Perancis dengan skor 3-2 pada fase grup; (6) Sejak fase grup sampai dengan perempat final, gawang timnas Maroko belum mampu dibobol lawan. Satu gol yang masuk ke jala Bounou merupakan gol bunuh diri pemain belakang Maroko saat melawan timnas Kanada;
(7) Timnas Maroko menjadi satu-satunya negara perwakilan dari benua Afrika yang mampu menembus ke babak semifinal Piala Dunia; (8) Timnas Maroko menjadi satu-satunya perwakilan dari negara-negara Liga Arab yang mampu menembus sampai ke babak semifinal; (9) Timnas Maroko menjadi tim ketiga diluar dari negara-negara benua
Eropa dan Amerika Latin yang mampu menembus babak Semifinal setelah sebelumnya timnas Amerika (1990) dan timnas Korea Selatan (2002).
Transformasi Maroko Dalam Memajukan Timnas Sepakbola
Keberhasilan timnas Maroko yang bertanding di Piala Dunia ini tentu tidak mudah diraih begitu saja. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi hingga timnas Maroko mampu melaju sampai ke babak semifinal, diantaranya : (1) Pada 2009, Kerajaan Maroko (Al-Mamlakah al-Maghribiyah/ المملكة المغربية) mendukung penuh pendirian kompleks sepakbola Muhammad VI.
Ada delapan stadion sepakbola berstandar FIFA pada kompleks tersebut. Lengkap dengan empat hotel berbintang lima, fasilitas kebugaran dan kesehatan yang sangat modern. Salah satu lapangan dalam ruangannya bahkan memiliki sirkulasi udara dan pengatur iklim sendiri, (2) Kurikulum olahraga di sekolah-sekolah dirombak sesuai no perkembangan zaman.
Tak hanya lelaki, pesepakbola perempuan di Maroko juga dibina. Saat ini, Maroko satu-satunya di dunia yang memiliki liga profesional perempuan dengan dua divisi, (3) Pada 2013, Fouzi Lekjaa, mantan Menteri Keuangan, ditunjuk jadi ketua PSSI-nya Maroko.
Ia kemudian bekerja dengan misi utama membenahi struktur kompetisi lokal. Pelatih Maroko Walid Regragui yang kini terbukti sebagai salah satu jenius taktik sepakbola itu adalah jebolan kompetisi lokal.
Ia memulai karir melatih di klub FUS yang bermarkas di Rabat, kemudian ke Qatar sebentar lalu menyeberang ke Casablanca untuk mengasuh Al Wydad Casablanca, (4) Sejak bertransformasi, klub-klub Maroko langganan juara piala antarklub di Afrika. Sudah dua tahun belakangan, klub Maroko merajai Kejuaraan Negara-negara Afrika yang hanya boleh diikuti pemain lokal.
Sementara tahun ini, Al Wydad menjuarai Liga Champions Afrika. Klub Maroko juga menjuarai Piala Konfederasi Afrika, Piala Super Afrika, dan Liga Champions Perempuan Afrika, (5) Talenta-talenta keturunan Maroko yang lahir diluar negaranya (para diaspora) juga berhasil dijaring, para pemain ini dipantau sejak remaja agar tak membela timnas tempat kelahiran setelah melewati usia 18 tahun.
Dalam tim di Piala Dunia 2022 ini, ada 14 pemain yang lahir di luar negeri namun memilih membela tanah leluhur mereka. Diantaranya Hakim Ziyech (Chelsea – Liga Inggris) dan Sofyan Amrabat (Fiorentina – Liga Italia) yang lahir di Belanda, Achraf Hakimi (PSG – Liga Prancis) dari Spanyol, juga Yassine Bounou (Sevilla – Liga Spanyol) dari Kanada.
Melihat track record dari pasukan Singa Atlas bukan tidak mungkin, mereka akan mampu melangkah jauh untuk mengalahkan juara bertahan timnas Perancis dan bertarung di babak final untuk melawan timnas Argentina di babak final bahkan mungkin saja menjadi tim asal benua Afrika pertama yang mampu meraih tropi Piala Dunia.
Wallahu A’lam Bish-Shawab
*) Penulis merupakan Bolamania kota Ende. Bekerja sebagai guru di MAN Ende. Aktifitas literasi sebagai Wakil Ketua PPMN (Perkumpulan Penulis dan Motivator Nasional) Kabupaten Ende

———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami
di www.globalindonews.com