Viral tagar #kaburAjaDulu, Akhmad Bumi: Kader HMI tidak memiliki DNA itu

Kupang, GlobalIndoNews – Viral tagar #kaburAjaDulu di media sosial beberapa hari ini akibat keadaan di Indonesia yang membuat anak muda memilih bekerja sementara di luar negeri.
Tagar #KaburAjaDulu tengah menjadi trending topik. Tagar ini digunakan banyak warganet, terutama anak muda, guna menyuarakan keinginan mereka untuk meninggalkan Tanah Air.
Dilansir dari detikInet, #KaburAjaDulu adalah ekspresi digital untuk meninggalkan Indonesia sementara waktu atau bahkan secara permanen. Fenomena ini viral karena banyak anak muda yang merasa tidak memiliki harapan dan masa depan cerah di Indonesia.
Merespon tagar #KaburAjaDulu, Kordinator Presidium KAHMI Nusa Tenggara Timur, Akhmad Bumi mengatakan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tidak memiliki DNA itu. HMI telah banyak melahirkan intelektual dan aktivis progresif yang hidup dan mati bersama bangsa ini, kader HMI telah mewarnai perjalanan bangsa ini sejak kemerdekaan.
HMI tidak kehilangan visi dan tujuan, keIndonesiaan telah menjadi darah daging pada setiap kader HMI. “tagar #KaburAjaDulu tidak berdampak pada setiap kader HMI, tidak ada istilah pengkhianatan atas bangsa ini bagi kader HMI walau bangsa ini tengah berada pada situasi sulit sekalipun”, jelas Akhmad Bumi, Minggu (16/2/2025) di Kupang.
Ada banyak netizen yang membagikan pengalaman para pekerja di luar negeri. Namun, Kementrian Luar Negeri khawatir dan memberikan pesan kepada anak muda yang ingin bekerja di luar negeri.
Dihimpun dari berbagai sumber, trend #KaburAjaDulu menimbulkan pro dan kontra. Hal kontra datang dari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
Bahlil Lahadalia mengatakan kalau anak muda berpikir untuk pindah ke luar negeri, ia meragukan rasa nasionalisme para anak muda tersebut.
Namun, banyak orang yang tidak setuju dengan perkataan Menteri ESDM tersebut. Ada netizen yang membagikan bahwa rasa nasionalisme itu tidak ada hubungan dengan bekerja di dalam negeri atau luar negeri.
Hal ini karena rasa nasionalisme setiap orang tergantung dari jiwanya, bukan dari tempat di mana ia berada.
Selain itu, ada banyak netizen yang pro dan membagikan pengalaman para pekerja Indonesia di luar negeri.
Ada yang sudah menjadi direktur padahal baru sebentar bekerja. Ada yang jadi professor di salah satu universitas Jepang.
Ada juga pekerja dari Indonesia yang dikejar banyak perusahaan Jepang karena juru kunci ekspansi bisnis ke Indonesia.
Ada netizen lain yang memberikan pendapat mengenai pindah ke luar negeri bukan sesuatu hal buruk karena banyak tokoh di Indonesia yang sempat bekerja di luar negeri sambil mencari ilmu serta pengalaman kemudian kembali ke tanah air dan menerapkannya.
Kabur ke luar negeri merupakan hak masing-masing orang. Kementerian Luar Negeri sendiri khawatir dengan proses imigrasinya.
Banyak kasus warga Indonesia yang melakukan pelanggaran imigrasi atau imigrasinya termasuk ilegal.
Kementerian Luar Negeri pun berpesan kepada anak muda yang ingin bekerja di luar negeri, perlu melalui proses imigrasi yang legal.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga berpesan agar hati-hati dengan modus online scamming atau perdagangan orang. (TIM/Red)
———————
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang_undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com
Kunjungi juga kami